PT Transjakarta akan memainkan peran penting sebagai operator dalam pengembangan rute layanan bus Jabodetabek Residence (JR Connexion). Enam dari total 117 rute baru JR Connexion akan dioperasikan oleh PT Transjakarta, dengan tujuan meningkatkan layanan transportasi umum.
Berdasarkan target Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menetapkan indikator kinerja utama, yaitu mencapai tingkat penggunaan angkutan umum sebesar 60 persen pada tahun 2029. Penambahan rute layanan JR Connexion dan Transjabodetabek merupakan bagian dari inisiatif BPTJ untuk mendorong peningkatan penggunaan angkutan umum oleh masyarakat.
Suharto, Pelaksana Tugas Kepala BPTJ, menyatakan bahwa penambahan rute akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini hingga tahun 2026. Transjakarta telah menunjukkan minatnya untuk menjadi operator pada enam dari 117 rute baru JR Connexion dengan total 22 unit bus.
JR Connexion telah melayani 23 permukiman di sekitar Jabodetabek sejak diluncurkan pada tahun 2017, mencakup kawasan seperti Kota Wisata (Gunung Putri), Legenda Wisata (Cibubur), dan Sentul City (Babakan Madang) di Kabupaten Bogor, serta Grand Wisata di Kabupaten Bekasi.
Menurut Suharto, BPTJ berencana menambah rute pelayanan JR Connexion di 40 perumahan Jabodetabek pada tahun 2024, termasuk Morizen, Discovery Bintaro Jaya, Kota Harapan Indah, dan Alam Sutera. Pada tahun 2025, akan ada penambahan rute di 40 perumahan lainnya, seperti Suvarna Sutera, Royal Tajur Residence, Springville Residence, dan The Orchid Mansion. Selanjutnya, tahun 2026 akan mencakup 37 perumahan lainnya, termasuk El Premio, Raffles Hills, dan Grand Trevista.
Selain penambahan rute, BPTJ juga berencana menambah jumlah armada bus. Pada tahun 2024, diperlukan penambahan 106 armada bus besar, diikuti oleh 86 armada pada tahun 2025, dan 46 armada pada tahun 2026.
Gagasan konsep “park and ride” yang memanfaatkan mal sebagai tempat parkir dan berganti moda transportasi juga dipertimbangkan. Rute JRC yang terhubung dengan mal, seperti Mega City Mall Bekasi-Plaza Senayan dan Mega City Mal Bekasi–Podomoro City Grogol, telah menjadi contoh implementasinya.
Selain rute JRC, Transjakarta juga akan mengembangkan rute Transjabodetabek di delapan mal di sekitar Jabodetabek, termasuk Margocity Mall (Depok), Grand Serpong Mall (Tangerang), dan Mega Mall Ciputat (Tangerang Selatan), dengan total armada sebanyak 18 unit.
Pengamat transportasi Darmaningtyas mengingatkan bahwa mengubah citra angkutan umum menjadi pilihan utama bagi semua kalangan masyarakat merupakan tantangan utama. Subsidi untuk penumpang yang memilih angkutan umum berbasis listrik juga diusulkan sebagai alternatif yang lebih baik daripada memberikan subsidi untuk pembelian sepeda motor listrik.
Dalam menghadapi masalah ini, penting untuk merangkul semua lapisan masyarakat, dari kelas menengah hingga kelas bawah. Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menyarankan agar subsidi diberikan kepada warga perumahan kelas menengah dan kelas bawah untuk meningkatkan keterisian penumpang dan mengubah pandangan terhadap angkutan umum.
Selain itu, pengalihan ke angkutan umum juga dianggap sebagai langkah yang dapat membantu mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas, yang terutama disumbangkan oleh pengguna sepeda motor. Dengan menciptakan momen untuk mengurangi penggunaan sepeda motor dan meningkatkan pemanfaatan angkutan umum, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.