Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana secara resmi meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, sebuah langkah penting menuju penyediaan air bersih yang terjangkau dan berkelanjutan. Presiden berharap agar SPAM ini dikelola dengan efisien untuk memberikan manfaat konkret kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Presiden menekankan bahwa air adalah suatu kebutuhan mendasar dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, perencanaan dan persiapan yang matang diperlukan untuk mengatasi masalah air sejak dini. Ia mengapresiasi Kota Semarang sebagai contoh positif dalam pengelolaan air bersih, dengan SPAM Semarang Barat sebagai proyek sehat yang telah mencapai sambungan rumah tangga lebih dari 60 persen.
“Kapasitas di sini sudah mencapai 1.000 liter per detik, melayani 70 ribu sambungan rumah tangga setara dengan 350 ribu jiwa,” ungkap Presiden.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Dari segi anggaran, proyek senilai Rp870 miliar tersebut mendapat dukungan dari berbagai sumber pembiayaan, termasuk anggaran pusat, daerah, dan swasta.
Presiden juga berkomitmen menjadikan SPAM Semarang Barat sebagai proyek percontohan dalam pengelolaan sistem air perpipaan. Ia mengajak seluruh daerah di Indonesia untuk meniru dan membangun proyek serupa.
Sebelum meresmikan SPAM di Kota Semarang, Presiden dan Ibu Iriana terlebih dahulu bersilaturahmi dengan penerima bantuan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Turut hadir dalam peresmian ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Dengan upaya ini, pemerintah memperlihatkan komitmen kuat untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih, sambil menciptakan model pembangunan yang bisa diadopsi oleh daerah-daerah lain di Indonesia.