Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha, mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan dengan Australia. Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Manufaktur Australia, Tim Ayres, Wamenlu RI menggarisbawahi pentingnya menciptakan neraca perdagangan yang lebih seimbang antara kedua negara. Untuk mencapai hal ini, Wamenlu mengajak Australia dan Indonesia untuk mengoptimalkan implementasi IA-CEPA dan mengatasi hambatan non-tarif, khususnya untuk produk perikanan dan buah-buahan.
Pahala Nugraha juga menyambut baik peningkatan kerja sama di sektor mineral kritis dan energi antara kedua negara. Wamenlu mendorong pemanfaatan sumber daya mineral yang komplementer antara Indonesia dan Australia untuk mendukung transisi energi dan pencapaian net zero emission. Dalam konteks ini, Wamenlu menekankan perlunya menjamin distribusi manfaat yang adil bagi Indonesia.
Upaya konkret untuk mewujudkan kerja sama tersebut adalah melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Pahala Nugraha mencatat bahwa Indonesia dan Australia telah memiliki Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang “Pembentukan Mekanisme Bilateral untuk Memajukan Kolaborasi Kendaraan Listrik.” Wamenlu mendorong agar segera dibentuk rencana kerja sama konkret untuk mengimplementasikan MSP tersebut.
Wamendag Australia melakukan kunjungan selama dua hari di Jakarta untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara. Selain itu, Wamendag Australia memperkenalkan Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040 yang bertujuan memperkuat keterlibatan ekonomi Australia di kawasan Asia Tenggara. Pahala Nugraha mendukung strategi tersebut dan mengusulkan agar dapat disinergikan dengan mekanisme yang telah ada di ASEAN, terutama dalam bidang ekonomi digital dan transisi energi.
Pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk Wamendag RI, Wamen BUMN RI, dan pelaku bisnis Indonesia, menjadi wadah untuk membangun kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Australia di berbagai sektor. Langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan saling menguntungkan bagi kedua negara dalam kerangka kerja sama bilateral yang lebih luas.