Menkes Budi Gunadi Sadikin menggarisbawahi pentingnya percepatan dalam pengembangan vaksin Tuberkulosis (TBC) baru sebagai solusi vital dalam upaya perlindungan ekonomis dan kesehatan masyarakat. Dalam pertemuan STP Board Meeting ke-37 di Brasilia, Brazil, ia menegaskan bahwa pembangunan vaksin TBC harus diprioritaskan dengan tegas.
Menkes Budi, sebagai perwakilan negara terdampak TBC, juga memimpin ajakan kepada anggota G20 untuk meningkatkan investasi guna memastikan ketersediaan vaksin TBC baru dalam waktu tiga tahun. Dengan target eliminasi TBC pada tahun 2030, upaya ini menjadi semakin mendesak.
Saat ini, keberadaan vaksin BCG yang hanya memberikan perlindungan parsial menuntut pengembangan vaksin baru yang efektif untuk semua usia. Vaksin TBC baru tidak hanya diharapkan mampu melindungi anak dan orang dewasa dari TBC, tetapi juga memiliki potensi untuk menangani penyebaran TBC resisten obat, yang merupakan tantangan serius dalam pengendalian penyakit ini.
Indonesia, sebagai negara yang aktif berkontribusi dalam uji klinis beberapa kandidat vaksin TBC, menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya global ini. Melalui kolaborasi dengan perusahaan farmasi dan bioteknologi, Indonesia terlibat dalam pengembangan teknologi vaksin terbaru, seperti vaksin mRNA, yang diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik dan efektif.
Investasi dalam pengembangan vaksin TBC tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, tetapi juga memiliki potensi untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan mengurangi beban biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Ini adalah langkah progresif dalam perang global melawan TBC dan merupakan investasi yang bernilai bagi kesejahteraan dan masa depan bersama.