Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto, membuka Dialog Advokasi Perdagangan (Trade Advocacy Dialogue/TAD) dengan fokus pada “Kebijakan Trade Remedies Sebagai Upaya Pendukung Usaha Dalam Negeri” di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (19 Feb).
Dalam sambutannya, Suhanto mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan akses pasar bagi produk ekspor Indonesia serta melindungi industri dalam negeri dari dampak negatif impor. Dialog tersebut menjadi wadah untuk mengumpulkan masukan guna memperbaiki kebijakan trade remedies sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh pemangku kepentingan.
Kementerian Perdagangan memiliki Direktorat Pengamanan Perdagangan dan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) yang berperan dalam mengamankan pasar domestik dari produk impor dengan harga tidak wajar.
Diskusi kemudian dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menghadirkan narasumber seperti Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Kasan; Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara, Dwi Teguh Wibowo; dan dimoderatori oleh Kepala Biro Advokasi Perdagangan, Nugraheni Prasetya Hastuti.
Sementara sesi kedua menampilkan narasumber seperti Ketua KADI, Donna Gultom; Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia, Franciska Simanjutak; dan dimoderatori oleh Direktur Fasilitasi Ekspor Impor, Iskandar Panjaitan.
Dialog Advokasi Perdagangan merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga, pelaku usaha, dan akademisi, dalam pembahasan kebijakan perdagangan yang relevan. Hal ini menjadi langkah penting dalam memastikan kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh industri dalam negeri.
