Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia dengan meluncurkan Transformasi Kesehatan, sebuah inisiatif untuk mewujudkan Indonesia sehat dan Indonesia emas di masa depan.
Dalam kuliah umum di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Menkes Budi menggarisbawahi enam pilar transformasi kesehatan yang sedang diterapkan. Pilar pertama adalah fokus pada layanan primer yang lebih mengutamakan promotif preventif daripada kuratif, diikuti oleh pilar transformasi layanan sekunder yang bertujuan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Selanjutnya, transformasi sistem ketahanan kesehatan menjadi pilar ketiga, dengan penekanan pada kemandirian produksi obat dalam negeri serta ketersediaan tenaga kesehatan cadangan, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti pandemi COVID-19. Pilar keempat membahas transformasi sistem pembiayaan kesehatan, sementara pilar kelima menyoroti pentingnya SDM kesehatan yang berkualitas dan tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Terakhir, pilar keenam menekankan transformasi teknologi kesehatan dengan fokus pada pemanfaatan informasi teknologi dan bioteknologi untuk meningkatkan layanan kesehatan.
Menurut Menkes Budi, masyarakat juga diminta untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan mereka dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat. Dia juga mendorong masyarakat untuk melakukan skrining kesehatan di posyandu atau puskesmas terdekat, dengan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan lingkar perut secara berkala.
Upaya ini dianggap sebagai langkah preventif yang penting untuk mencegah penyakit seperti diabetes, serangan jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Menkes Budi menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan ini bisa dilakukan secara gratis di fasilitas kesehatan yang telah disediakan pemerintah, sehingga mempermudah akses masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka.
