Dengan bertambahnya jumlah start-up teknologi, diharapkan akan terjadi dorongan bagi usaha mikro untuk mengalami peningkatan skala ekonomi. Melalui agregator teknologi, UMKM dapat lebih mudah mengakses berbagai fasilitas, termasuk pembiayaan, pendampingan, dan pemasaran.
Menkop UKM, Teten Masduki, menekankan pentingnya keberadaan agregator dalam struktur ekonomi Indonesia yang didominasi oleh usaha mikro. Agregator ini dapat mengonsolidasi wirausaha mikro untuk berkembang dan bahkan melahirkan entrepreneur baru yang menguasai teknologi.
Meskipun UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional, sebagian besar dari mereka belum terhubung dengan industri secara langsung. Kemenkop UKM berusaha untuk menghubungkan UMKM ke dalam rantai pasok industri agar dapat mengakses bahan baku, pembiayaan, dan proses produksi secara lebih luas.
Deindustrialisasi yang terjadi sejak tahun 1998 menunjukkan perlunya langkah-langkah untuk menghidupkan kembali sektor industri. Pemerintah berupaya untuk mendorong industrialisasi bahan baku melalui hilirisasi agar kontribusi ekonomi industri bisa lebih besar.
Menteri Teten menyoroti bahwa jika industri tidak tumbuh, lapangan kerja akan sulit tersedia, dan ini akan mendorong banyak orang untuk membuka usaha mikro. Semakin banyaknya usaha mikro akan meningkatkan persaingan di level tersebut.
Apresiasi diberikan kepada anak-anak muda yang menciptakan ekonomi baru dan didukung oleh riset yang dilakukan baik oleh pemerintah daerah maupun universitas. Harapannya, riset ini akan mampu melahirkan inovasi baru dan entrepreneur yang berpotensi mengangkat perekonomian.