Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong agar pembangunan di desa dan kota dilakukan secara bersamaan untuk mencapai pemerataan program pembangunan.
Menurutnya, fokus pembangunan yang terlalu condong ke perkotaan seperti yang terjadi di Jepang telah menyebabkan resesi ekonomi karena urbanisasi yang tinggi. Mayoritas penduduk Jepang tinggal di kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka, meninggalkan desa dengan jumlah penduduk yang sedikit.
Tito juga menyoroti Singapura dan Korea Selatan yang mengalami tantangan serupa dengan terlalu terfokus pada perkotaan, menyebabkan masyarakatnya melupakan nilai-nilai tradisional seperti pernikahan.
Di Indonesia sendiri, meskipun mayoritas penduduknya tinggal di kota, Mendagri menegaskan pentingnya penguatan desa untuk mencapai kesetaraan dalam pembangunan. Ini dilakukan dengan memberikan regulasi yang mendukung, alokasi anggaran yang memadai, serta mengakui peran penting desa sebagai bagian integral dari pemerintahan.
Mendagri juga menekankan pentingnya akuntabilitas penggunaan anggaran untuk pembangunan desa demi mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat desa.