Induk Gajah Sumatera yang bernama Fuja (20 tahun) melahirkan seekor bayi gajah betina di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Provinsi Riau, pada Sabtu (6/4/2024) pukul 03.30 WIB dini hari dalam keadaan sehat.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen KSDAE KLHK), Satyawan Pudyatmoko, menjelaskan bahwa bayi gajah ini merupakan hasil kelahiran dari induk Gajah betina Fuja (20 tahun) dan induk jantan Sarma (25 tahun), yang sebelumnya dievakuasi akibat jerat satwa di wilayah Kampar Kiri pada tahun 2008.
Berdasarkan pemeriksaan dan pengukuran morfometri yang dilakukan oleh tim Balai Besar Konversi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau, bayi gajah ini memiliki tinggi badan 75 centimeter (cm), lingkar dada 97 cm, panjang badan 97 cm, dan berat badan 75,5 kilogram (kg). Kedua induk dan anak gajah tersebut dalam keadaan sehat dan menunjukkan vitalitas yang normal.
Tim dokter hewan dan perawat medis satwa dari Balai Besar KSDA Riau terus melakukan pemantauan intensif terhadap kesehatan kedua gajah tersebut.
Dirjen KSDAE KLHK menyatakan bahwa kelahiran bayi gajah Sumatera ini terjadi pada hari ke-27 Ramadan 1445 hijriah (H), yang dianggap sebagai hari baik bagi umat Islam. Dia berharap bahwa bayi gajah yang lahir dalam suasana Ramadan ini akan menjadi harapan baru dalam dunia konservasi.
Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pelestarian satwa dilindungi seperti Gajah Sumatera, serta memberikan harapan akan keberlangsungan populasi gajah Sumatera di masa depan.