Peningkatan mobilitas masyarakat selama masa mudik dan libur Lebaran 2024 memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan perkiraan perputaran ekonomi mencapai Rp369,8 triliun. Hal ini didasarkan pada data pergerakan masyarakat yang dikumpulkan oleh Kementerian Perhubungan dan survei preferensi wisatawan yang dilakukan oleh Kemenparekraf.
Menurut Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, survei tersebut melibatkan 1.756 responden dan menunjukkan bahwa pantai/danau menjadi daya tarik utama dengan persentase 56,1%, diikuti oleh pusat kuliner (50,8%), pegunungan/agrowisata (41,9%), taman rekreasi/kebun binatang (29,9%), dan pusat perbelanjaan (26,6%).
Durasi berwisata mayoritas adalah one day trip (49,5%) dan dua hingga empat hari (36,2%), dengan preferensi akomodasi utama adalah hotel berbintang (34,5%) dan akomodasi keluarga (26,9%). Destinasi favorit saat mudik Lebaran 2024 antara lain Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo.
Meskipun memberikan dampak positif, lonjakan pengunjung juga menimbulkan beberapa masalah seperti kemacetan, bencana alam dan non-alam, penumpukan sampah, dan masih adanya praktik pungutan liar di beberapa destinasi wisata. Oleh karena itu, Kemenparekraf merekomendasikan perhatian terhadap penyediaan kantung parkir, komunikasi aktif Pemerintah dalam menjaga kondusivitas di kawasan wisata, dan upaya pencegahan serta penanggulangan praktik pungli secara efektif.