Mendorong Ekonomi Daerah Melalui Penguasaan Teknologi

Transformasi Kebijakan KEK untuk Peningkatan Nilai Tambah

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah terbukti menjadi pendorong utama pembangunan ekonomi baik di tingkat daerah maupun nasional. Pada Rapat Kerja Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (Rakernas KEK) Triwulan I-2024 yang diadakan pada 23-24 April 2024 di Jakarta, tercatat bahwa 20 KEK berhasil mencapai hasil positif dalam hal investasi, peningkatan jumlah pelaku usaha, dan penyerapan tenaga kerja.

Sepanjang triwulan I-2024, 20 KEK berhasil menarik investasi sebesar Rp15,1 triliun, menyerap tenaga kerja sebanyak 9.342 orang, serta menambah 19 pelaku usaha baru. Hingga triwulan I-2024, total realisasi investasi di 20 KEK mencapai Rp187,5 triliun dengan 126.506 orang tenaga kerja yang terserap.

KEK terus mendukung perekonomian Indonesia melalui berbagai inovasi. Misalnya, hilirisasi sumber daya alam di KEK manufaktur seperti KEK Gresik dan KEK Sei Mangkei, hilirisasi digital di KEK Nongsa, serta layanan kesehatan di KEK Sanur, pendidikan di KEK Singhasari, dan MRO di KEK Batam Aero Technic. Selain itu, KEK Mandalika terus menarik perhatian dunia sebagai tuan rumah berbagai acara sport tourism kelas dunia.

Pemerintah tidak berhenti pada pengembangan KEK yang sudah ada. Dewan Nasional KEK kembali menerima usulan pembentukan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, KEK di Kabupaten Tangerang, Banten, dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, yang akan direkomendasikan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP).

Menko Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Nasional KEK, menjelaskan bahwa usulan KEK baru ini telah disetujui. KEK di kawasan BSD (Kabupaten Tangerang) akan fokus pada kesehatan, pendidikan, dan teknologi. KEK Kesehatan di Pulau Batam akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Apollo dari India untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. KEK pengembangan nikel di Kabupaten Morowali akan melibatkan PT Vale.

Penetapan ketiga KEK baru ini memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus dan diproyeksikan dapat mendorong perekonomian wilayah serta menciptakan lapangan kerja baru. Menko Airlangga berharap ketiga KEK baru ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan, serta mendukung ekosistem usaha di sekitar kawasan.

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya pemantauan realisasi investasi oleh pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan keberlangsungan dan perkembangan KEK. Transformasi kebijakan pengembangan KEK harus berorientasi pada peningkatan nilai tambah melalui penguasaan teknologi dan sumber daya manusia. Pengembangan KEK di sektor jasa diharapkan dapat menahan devisa yang keluar dan meningkatkan pendapatan devisa negara.

Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Edwin Manansang berharap adanya KEK baru dapat meningkatkan investasi di Indonesia. Prospek KEK di Kabupaten Tangerang, Banten, dengan luas lahan 59,68 hektare, diharapkan dapat menarik investasi sebesar Rp18,8 triliun dan menyerap tenaga kerja 13.446 orang. KEK ini bergerak di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan internasional dengan pengembangan teknologi digital.

KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memiliki komitmen realisasi investasi Rp6,91 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 105.406 orang. Apollo Hospital India sebagai investor utama menargetkan konstruksi layanan kesehatan standar internasional dan peningkatan medical tourism yang akan beroperasi pada 2026. Dengan KEK ini, Indonesia diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp500 miliar.

KEK di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, fokus pada hilirisasi nikel berbasis industri hijau. Target investasi hingga beroperasi penuh adalah Rp135,38 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 136.000 orang. KEK ini akan memproduksi dan mengolah nikel dengan teknologi canggih serta memanfaatkan sumber daya lokal untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Pengembangan KEK yang berorientasi pada teknologi dan sumber daya manusia dapat meningkatkan nilai tambah produk Indonesia dan mendorong daya saing global. Dengan kebijakan yang tepat dan pemantauan yang ketat, KEK dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×