Setelah mengambil alih pengelolaan Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) gencar meningkatkan produksi minyak dan gas melalui program eksplorasi yang berhasil menemukan sumber daya dan cadangan migas tambahan yang signifikan. EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menjelaskan bahwa PHR berkomitmen untuk melakukan eksplorasi yang intensif dan agresif, termasuk pemboran 11 sumur eksplorasi baru, pemetaan seismik 3D seluas 1.000 km2, dan studi geologi dan geofisika.
Menurut Andre, upaya ini telah menghasilkan pencapaian awal yang positif, termasuk pemboran 7 sumur eksplorasi di mana sumur pertama, Sidingin North-1, memberikan tambahan sumber daya kontinjen sebesar 31,5 juta barel minyak. Selain itu, PHR juga berhasil mengebor dua sumur eksplorasi migas non konvensional, Gulamo dan Kelok DET, yang diharapkan akan memberikan tambahan sumber daya setelah evaluasi operasional selesai.
PHR juga sedang melanjutkan pemboran 4 sumur eksplorasi migas konvensional, seperti Pinang East, Mibasa, Sihangat, dan Astrea, yang menunjukkan hasil positif dan siap untuk tahapan produksi setelah uji kandungan lapisan selesai.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, menyatakan apresiasi terhadap PHR atas komitmen dan kinerja positif dalam operasi eksplorasi Blok Rokan. PHR juga telah mengimplementasikan program Eksploitasi melalui Enhanced Oil Recovery (EOR) sebagai bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) 2021-2026 yang telah disetujui.
Dengan evaluasi geologi dan geofisika yang terus dilakukan, PHR berusaha mengidentifikasi potensi tambahan sumber daya, termasuk potensi reservoir dangkal atau Low Quality Reservoir (LQR). Penggunaan teknologi dan konsep baru juga telah menghasilkan pencatatan tambahan sumber daya di tempat sebesar 70 juta barel minyak.
Andre menambahkan bahwa PHR sedang melanjutkan program akuisisi data seismik 3D dengan menggunakan teknologi tinggi, yang diharapkan akan menemukan prospek-prospek besar yang dapat mendukung target produksi migas nasional di masa depan.
Kegiatan eksplorasi ini menjadi penting karena Blok Rokan telah memasuki fase menua (mature), namun dengan upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam produktivitas dan manfaat bagi Indonesia sebagai negara produsen minyak bumi.
