Transformasi digital di Indonesia sedang memacu pertumbuhan ekonomi nasional dengan potensi yang diperkirakan mencapai USD600 miliar pada tahun 2030. Dengan dukungan dari pemerintah dan infrastruktur digital yang semakin kuat, Indonesia bersiap untuk memainkan peran penting di panggung ekonomi digital global.
Indonesia memasuki era baru dengan Information and Communication Technology (ICT) sebagai tulang punggung utama perkembangan ekonomi dan daya saing negara. ICT tidak hanya menjadi alat vital dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Global Connectivity Index (GCI), setiap kenaikan 20 persen investasi di sektor ICT dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1 persen.
Dampak dari investasi ini adalah munculnya ekosistem ekonomi digital yang berkembang pesat. Namun, untuk mencapainya, tiga syarat utama harus dipenuhi: pembangunan infrastruktur jaringan, infrastruktur TI, dan pusat data yang terdigitalisasi. Indonesia telah berhasil memenuhi ketiga syarat ini, yang memungkinkan ekosistem ekonomi dan keuangan digitalnya tumbuh dan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Kemajuan digital Indonesia terlihat jelas dari pencapaian global. Dalam World Digital Competitiveness Ranking, Indonesia naik 11 peringkat, dari posisi ke-56 pada 2019 menjadi ke-45 pada 2023. Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dalam jumlah startup, dengan banyak startup inovatif di ASEAN, serta memiliki 15 unicorn dan 2 decacorn yang mendunia.
Potensi Besar
Presiden Joko Widodo dalam acara Opening Ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 menegaskan betapa besarnya potensi ekonomi digital Indonesia di masa depan. Jokowi memproyeksikan bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2030, mencapai USD210–USD360 miliar. Sementara itu, pembayaran digital diperkirakan akan tumbuh 2,5 kali lipat, mencapai USD760 miliar pada tahun yang sama.
Transformasi digital ini tidak hanya mencakup sektor bisnis besar, tetapi juga UMKM. Dengan 64 juta pelaku UMKM yang kini terintegrasi dalam ekosistem digital, pertumbuhan ekonomi dan pembayaran digital di Indonesia akan semakin meningkat. Jokowi menekankan pentingnya transformasi digital yang inklusif, sehingga seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku ekonomi mikro dan UMKM, mendapatkan akses dan kesempatan yang sama.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini merupakan tujuan investasi digital terbesar kedua di ASEAN dengan nilai USD21,97 miliar. E-commerce Indonesia menyumbang 40 persen pangsa pasar ASEAN, mencapai USD77 miliar pada 2023. Airlangga menyoroti perlunya fondasi yang solid untuk memastikan stabilitas dan manfaat maksimal dari ekonomi digital, termasuk infrastruktur digital yang merata, talenta digital yang unggul, dukungan bagi startup dan UMKM, serta regulasi yang adaptif.
Untuk mendukung inklusi keuangan, berbagai program seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus didorong melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 menjadi fokus utama, dengan akselerasi digital diharapkan mendorong inovasi dan investasi di masa depan.
Masa Depan
Langkah strategis terus dilakukan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia. Pemerintah telah menyelesaikan kebijakan Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030, yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor digital terhadap PDB Indonesia secara bertahap hingga mencapai 20 persen pada tahun 2045.
Di tingkat regional, Indonesia telah mencapai kesepakatan untuk mengembangkan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), guna memajukan digitalisasi dan interoperabilitas di kawasan ASEAN. DEFA, yang diakui secara global, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi digital ASEAN dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun. Dengan program ini, proyeksi ekonomi digital Indonesia pada 2030 yang mencapai USD360 miliar diperkirakan akan melonjak menjadi USD600 miliar.
Transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tangguh di masa depan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan fondasi yang kokoh, Indonesia siap menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.