Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 tak hanya memacu adrenalin para penggemar balap motor, tapi juga memberikan “berkah” bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal yang berhasil menembus pasar internasional. Dalam event bergengsi ini, 60 kelompok UMKM yang tergabung dalam Rumah BUMN Lombok Timur, mitra binaan Pertamina, diberi kesempatan untuk memamerkan produk unggulan mereka. Mereka tidak hanya menjual suvenir, tapi juga menawarkan makanan dan minuman kepada para pengunjung di kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
Salah satu UMKM yang berpartisipasi adalah D’etnick Istana Mutiara Lombok, yang dikenal dengan suvenir dan perhiasan etnik berbahan mutiara laut. Menurut pemiliknya, Janual Aidi, ini adalah tahun kedua mereka ikut serta. Tahun lalu, bisnisnya meraup keuntungan hingga Rp 200 juta hanya dalam tiga hari! Tak hanya itu, Janual juga mendapatkan koneksi bisnis internasional dari para wisatawan mancanegara yang hadir.
“Ini adalah berkah besar dari Pertamina,” ujar Janual dengan penuh syukur. Baginya, kesempatan ini sangat penting untuk memperluas jaringan usahanya dan menjadikannya lebih tangguh dalam menghadapi pasar global. D’etnick sendiri mengusung tagline “Etnic, Elegant, Luxe, Modern Jewellery”, dengan produk utamanya berupa perhiasan handmade dari pengrajin lokal Lombok, menggunakan Mutiara Air Laut yang menjadi komoditas unggulan daerah tersebut. Selain itu, usaha ini juga kreatif memanfaatkan limbah kerang sebagai bahan baku kosmetik, menunjukkan betapa ramah lingkungannya proses produksi mereka.
Cerita serupa datang dari Kelapa Idea, UMKM yang dipimpin oleh Admiatun Suwendatanti. Ia mengungkapkan bahwa berkat dukungan Pertamina, bisnisnya meningkat secara signifikan. “Dampaknya luar biasa! Selain mendapatkan pendapatan lebih besar, produk kami juga semakin dikenal, baik oleh wisatawan lokal maupun asing,” ungkapnya. Bahkan, berkat branding di berbagai pameran yang difasilitasi Pertamina, produk Kelapa Idea kini telah merambah pasar internasional seperti Korea Selatan dan Malaysia.
Kelapa Idea hadir sebagai solusi atas masalah lingkungan di desanya, di mana limbah turunan kelapa tidak terkelola dengan baik. UMKM ini mengubah limbah tersebut menjadi kerajinan bernilai tambah, memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga masyarakat sekitar.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa dukungan Pertamina terhadap acara ini bertujuan untuk memajukan UMKM lokal dan nasional. Menurutnya, event internasional seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia adalah kesempatan emas bagi UMKM untuk meningkatkan omzet, memperluas jaringan, dan bahkan Go Global, menembus pasar internasional.
Dukungan Pertamina tidak hanya terbatas pada pemberdayaan UMKM, tetapi juga sejalan dengan komitmennya terhadap Net Zero Emission 2060 dan Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini juga mencakup penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya memikirkan profit, tetapi juga kesejahteraan lingkungan dan sosial.
Ketika UMKM berkembang di kancah internasional, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pengusaha, tetapi juga oleh masyarakat luas. Dengan demikian, dukungan terhadap UMKM adalah investasi jangka panjang bagi keberlanjutan ekonomi lokal dan global.