Dalam upaya meningkatkan produksi gula nasional pada tahun 2025, Holding BUMN Pangan, ID FOOD, telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menyambut musim giling tahun depan. Fokus utama mereka mencakup perluasan lahan tebu, penerapan teknologi smart farming, dan memperkuat kemitraan dengan petani. Menurut Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, perluasan lahan menjadi kunci penting untuk memastikan pasokan bahan baku tebu. Dengan bertambahnya lahan tebu, baik melalui kepemilikan langsung maupun kerja sama dengan pihak seperti Perhutani, PTPN, dan petani lokal, ID FOOD memastikan keberlanjutan produksi gula di enam pabrik gula yang dikelolanya.
Pada tahun 2024, luas lahan tebu ID FOOD mencapai 61 ribu hektare, meningkat 13% dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, digitalisasi menjadi elemen penting dalam optimalisasi rantai pasok. Dengan sistem monitoring berbasis digital, proses pengawasan mulai dari pertumbuhan tanaman hingga pelaksanaan tebangan menjadi lebih efisien. Tidak hanya itu, perusahaan juga mengembangkan kemitraan dengan petani melalui berbagai program, seperti kredit usaha rakyat (KUR), kontrak pasok, hingga penyediaan bibit unggul. Kemitraan ini terbukti berhasil, dengan lonjakan jumlah tebu yang digiling hingga 12,5% pada musim giling 2024, mencapai 4 juta ton.
Penguatan kemitraan ini tidak hanya berdampak pada keberlanjutan pasokan bahan baku tetapi juga memberikan penghargaan kepada petani melalui program “Apresiasi Mitra Petani Tebu 2024.” Kegiatan ini memberikan penghargaan dalam berbagai kategori, seperti produktivitas tertinggi hingga petani termuda, sebagai bentuk apresiasi kepada para petani yang menjadi ujung tombak swasembada gula. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, juga memberikan dukungannya terhadap langkah ID FOOD, termasuk larangan impor gula konsumsi yang diyakini mampu mendorong swasembada pangan.
Dengan target produksi gula sebesar 350 ribu ton dan penggilingan tebu mencapai 4,5 juta ton pada tahun 2025, ID FOOD menunjukkan komitmen serius untuk mendorong kemandirian pangan nasional. Langkah ini selaras dengan arahan Kementerian BUMN untuk menciptakan strategi inovatif dan program terobosan demi mewujudkan swasembada pangan. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kabar baik bagi industri gula tetapi juga memberikan motivasi bagi petani, khususnya generasi muda, untuk terus mendukung regenerasi dan keberlanjutan sektor ini.
