Badan POM Beri Pelatihan Pengawas Obat dan Makanan di Amman, Dukung Perjuangan Palestina!

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan dukungan tak kenal lelah untuk Palestina. Selain advokasi di forum internasional dan pengiriman bantuan kemanusiaan, bantuan teknis di bidang kesehatan sangat diperlukan. Dalam situasi konflik yang semakin memanas, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI berangkat ke Amman, Yordania, untuk melatih perwakilan Kementerian Kesehatan Palestina tentang pengawasan obat dan makanan.

Pemilihan Amman, Yordania, sebagai lokasi pelatihan didasarkan pada pertimbangan keamanan di Palestina. Sebanyak 15 peserta melakukan perjalanan darat dari kota Ramallah di Palestina, melewati perbatasan Allenby Bridge dan King Hussein Bridge Border. Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan pasokan obat dan makanan yang masuk ke Palestina tetap aman dan berkualitas.

Plt. Kepala BPOM RI, L. Rizka Andalucia, menegaskan kembali komitmen Indonesia yang berkelanjutan dan teguh untuk mendukung perjuangan Palestina, terutama dalam masa-masa sulit ini. “Saya ingin menekankan dukungan teguh Food and Drug Administration (FDA) Indonesia terhadap peningkatan kapasitas Kementerian Kesehatan Negara Palestina, khususnya dalam memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan pada masa kritis ini,” kata Rizka seperti yang dikutip InfoPublik Jumat (24/5/2024).

Dukungan teknis ini merupakan upaya konkret untuk membantu Palestina menghadapi tantangan kesehatan dan keamanan pangan akibat konflik berkepanjangan. Di tengah banyaknya bantuan kemanusiaan yang masuk ke Palestina, pengawasan yang kuat sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko obat palsu atau makanan yang tidak layak konsumsi. Rizka juga menekankan pentingnya otoritas pengawasan obat dan makanan yang kuat bagi setiap negara untuk menjaga kesehatan rakyatnya. “Kami di BPOM siap bermitra dengan Pemerintah Palestina dalam membangun badan pengawas yang kuat dan independen,” lanjutnya.

Direktur Registrasi Obat, Kementerian Kesehatan Palestina, Mustofa Alnadi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Indonesia dalam pengawasan obat dan makanan yang independen bagi Palestina. Di sela-sela pelatihan, Mustofa menceritakan bahwa kondisi sulit di Palestina saat ini menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan pengawasan obat dan makanan yang beredar di sana.

Duta Besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina, Ade Padmo Sarwono, menyampaikan apresiasinya atas upaya nyata BPOM membantu Palestina. “Saya berharap dengan adanya program ini, rekan-rekan saya di BPOM dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka, untuk membantu memperkuat dan secara konkrit mendukung FDA Palestina,” kata Ade.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan solidaritas Indonesia terhadap Palestina, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan rakyat Palestina. Dukungan teknis dan pelatihan yang diberikan BPOM adalah contoh nyata dari komitmen Indonesia untuk tidak hanya mengadvokasi secara politik, tetapi juga memberikan bantuan langsung yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Palestina. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pengawasan terhadap obat dan makanan di Palestina akan semakin kuat, sehingga risiko obat palsu dan makanan berbahaya dapat diminimalkan, memastikan kesehatan masyarakat terjaga meskipun di tengah situasi konflik.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×