Event internasional tersebut akan berlangsung di Bandar Udara Ngurah Rai dari tanggal 18 hingga 21 September 2024. Dalam pernyataan tertulisnya pada Rabu (4/9/2024), Menko Luhut memberikan arahan tegas agar seluruh pemangku kepentingan bersinergi demi memastikan kesuksesan BIAS 2024. Menurut Luhut, acara ini bukan hanya ajang untuk memamerkan kemampuan Indonesia di bidang penerbangan, tetapi juga menjadi tonggak penting bagi proyeksi Indonesia menuju industri penerbangan terbesar ke-4 di dunia.
“Pasar penerbangan Indonesia terus berkembang pesat, dan kita harus memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin,” ujar Luhut dengan penuh semangat.
Airshow ini akan diramaikan oleh kehadiran berbagai perusahaan besar dari industri penerbangan global, seperti Airbus, Boeing, Bell Helicopters, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Indonesia, dan banyak lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa BIAS 2024 telah diakui sebagai acara prestisius di tingkat internasional, khususnya di sektor penerbangan.
Luhut juga menekankan pentingnya kerja sama erat antar pemangku kepentingan untuk memastikan acara ini sukses dan bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Ia menyebut bahwa BIAS diharapkan bisa menjadi acara tahunan yang diadakan setiap tahun ganjil, disesuaikan dengan agenda nasional maupun regional.
“Bali memang lokasi yang ideal untuk BIAS karena daya tarik internasionalnya, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk diselenggarakan di tempat lain seperti Banyuwangi, Mandalika, Surabaya, atau bahkan Padang,” tutup Luhut.
Mengadakan BIAS di Bali adalah langkah strategis yang memperlihatkan bagaimana Indonesia siap menjadi pusat industri penerbangan dunia. Tidak hanya soal prestise, acara ini membuka peluang besar untuk mempromosikan Indonesia sebagai pemain penting di pasar global. Namun, tantangan ke depannya adalah bagaimana menjaga kesinambungan dan meningkatkan kualitas BIAS dari tahun ke tahun, agar mampu bersaing dengan airshow-airshow besar di dunia. Pilihan lokasi lain yang disebutkan oleh Luhut menunjukkan fleksibilitas dan potensi besar Indonesia untuk menarik perhatian dunia, tidak hanya dari segi industri penerbangan tetapi juga pariwisata dan infrastruktur.
