Kemendikbudristek mencatatkan prestasi gemilang dengan menempati peringkat kedua dalam Nilai Hasil Pengawasan Kearsipan Tahun 2024, sebuah pencapaian yang diumumkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Penghargaan ini mencerminkan kinerja tata kelola arsip yang tidak hanya terstruktur, tetapi juga inovatif, meski kini kementerian tersebut telah terbagi menjadi tiga institusi: Kemendikdasmen, Kementerian Kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Evaluasi yang dilakukan ANRI mencakup kinerja ketika Kemendikbudristek masih beroperasi sebagai satu entitas, sehingga keberhasilan ini menunjukkan kerja keras dan koordinasi yang solid sebelum transformasi kelembagaan terjadi.
Sekretaris Jenderal Suharti menekankan bahwa penghargaan ini adalah bukti nyata semangat integrasi yang kuat dalam pengelolaan arsip, yang diharapkan tetap berlanjut di masing-masing kementerian baru. “Keberhasilan ini menjadi tonggak penting, sebuah pengingat bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk mencapai tata kelola arsip yang unggul,” ujarnya. Dalam konteks ini, keberlanjutan dari kinerja cemerlang ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi ketiga kementerian hasil pemisahan.
Direktur Jenderal ANRI, Imam Gunarto, turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini, menegaskan bahwa kearsipan adalah lebih dari sekadar pengelolaan dokumen; ini adalah upaya menjaga memori kolektif bangsa. Dengan kata lain, arsip bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga bagaimana masa depan dapat dirancang berdasarkan data dan sejarah yang terkelola dengan baik. “Kami berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi lembaga lain untuk lebih serius dalam mengelola arsip mereka,” tegasnya.
Pengawasan kearsipan oleh ANRI tidak hanya berfokus pada evaluasi prosedur, tetapi juga menilai inovasi, termasuk integrasi teknologi digital yang dilakukan oleh Kemendikbudristek. Pendekatan ini mempermudah akses sekaligus menjamin keamanan dokumen negara, sebuah langkah strategis yang patut menjadi contoh. Kini, dengan adanya tiga kementerian baru, penghargaan ini menjadi pengingat bahwa standar tinggi kearsipan dapat terus dikembangkan, tidak hanya untuk kepentingan administratif, tetapi juga sebagai simbol profesionalisme dan akuntabilitas pemerintahan.
Keberhasilan ini juga memberikan pesan penting kepada kementerian dan lembaga lain bahwa arsip adalah aset strategis bangsa, yang tidak hanya mendukung transparansi, tetapi juga memperkuat identitas nasional. Dengan mengelola arsip secara efektif, setiap lembaga dapat berkontribusi pada tata kelola pemerintahan yang lebih baik, sekaligus membangun fondasi kuat untuk menghadapi tantangan masa depan.