Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen mendukung ruang-ruang kreativitas seni anak bangsa. Kolaborasi dengan para pelaku seni terus dibangun agar semangat dan inspirasi berkarya tidak pernah padam. Dukungan serta jalinan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan pemangku kepentingan seni selalu dijaga keberlanjutannya untuk memperkuat ekosistem kesenian di tanah air.
Salah satu bukti nyata apresiasi dan dukungan Kemendikbudristek terhadap para pelaku seni adalah pelaksanaan Festival Pasca Penciptaan 2024 yang akan diselenggarakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada 12 hingga 14 Juli 2024, di Kampus Kentingan dan Mangkunegaran, Jawa Tengah.
Festival Pasca Penciptaan 2024 diinisiasi oleh program pascasarjana ISI dengan tema “60 Tahun ISI Solo: Transformasi dan Jati Diri untuk Kejayaan Negeri.” Acara ini akan menampilkan sejumlah karya seni terbaik mahasiswa pascasarjana ISI kepada publik.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa Festival Pasca Penciptaan 2024 adalah medium bagi para seniman, khususnya mahasiswa pascasarjana ISI Surakarta, untuk menghasilkan karya yang mengutamakan nilai-nilai budaya Nusantara. Mahendra menekankan bahwa karya seni memiliki banyak ruang yang bisa memberikan nilai pengetahuan bermanfaat kepada masyarakat. Melalui festival ini, ISI Surakarta mengeksplorasi nilai-nilai besar dari budaya Nusantara.
“Semoga karya-karya yang dihasilkan dari Festival Pasca Penciptaan 2024 dapat menjadi salah satu penguat pemajuan budaya dan seni Indonesia. Festival ini juga menciptakan ekosistem budaya yang kohesif di ISI Surakarta, menjaga tradisi melahirkan seniman-seniman hebat,” ujar Mahendra, Senin (8/7).
Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna, menambahkan bahwa Festival Pasca Penciptaan 2024 adalah ajang kolaborasi, sinergi, dan komunikasi publik untuk menunjukkan bahwa ISI Surakarta telah melaksanakan tri dharma perguruan tinggi dalam konteks dan kerangka artistic research sebagai basis dan tujuan penciptaan.
“Institusi ini telah menghasilkan lulusan berwawasan global yang mengutamakan nilai budaya Nusantara melalui karya mereka. Karya-karya tersebut mencakup penemuan berdasarkan bentuk, komposisi, proses, metode, atau gagasan dalam bidang seni budaya yang mampu merumuskan pendekatan dan solusi berbagai masalah di masyarakat dengan penalaran ilmiah,” kata Sukerna.
Sukerna juga mengungkapkan bahwa selama ini banyak karya seni unggulan dan berkelas dari para seniman yang tidak disuguhkan kepada masyarakat atau hanya dipamerkan secara terbatas. Oleh karena itu, ISI Surakarta ingin membuat sebuah program festival yang menampilkan karya-karya unggulan tersebut untuk masyarakat luas.
Festival Pasca Penciptaan 2024 akan dikemas dalam konsep pergelaran seni (performing art), pameran seni (art exhibition), seni media (media arts), orasi performatif (show brain), dan seminar bertema “Pasca Penciptaan: Lalu Apa yang Akan/Telah Dilakukan?”
Dalam mendukung dan menjaga kelestarian seni budaya, Kemendikbudristek serta ISI Surakarta menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan para seniman dapat menciptakan ekosistem seni yang dinamis dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan bangsa.