Anak-anak muda, terutama generasi milenial dan Z di Aceh, didorong untuk menjelma menjadi pelopor perusahaan rintisan digital sebagai jawaban atas tantangan ekonomi daerah yang menghadapi dinamika global. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menekankan pentingnya peran inovasi dan kreativitas generasi muda dalam mengubah lanskap ekonomi Aceh.
Seiring dengan perkembangan pasca-tsunami 2004, perekonomian Aceh telah menunjukkan kemajuan. Namun, kurangnya wirausaha muda yang kuat menjadi catatan penting yang perlu diatasi. Nezar Patria menyoroti ketergantungan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) serta mendorong pergeseran paradigma menuju pengembangan wirausaha baru sebagai solusi.
Dalam pandangannya, membangun startup adalah langkah menuju kemandirian ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dia menekankan bahwa ide-ide inovatif untuk memecahkan masalah seharusnya menjadi motor penggerak di Aceh. Selain itu, ketekunan dalam mengembangkan bisnis startup menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Nezar Patria juga memberikan pesan inspiratif kepada kaum muda Aceh untuk tetap semangat dan kreatif dalam mencari peluang, serta mengembangkan kolaborasi sebagai strategi untuk memperkuat ekosistem wirausaha lokal.
Dengan dorongan ini, pemerintah berharap bahwa generasi muda Aceh akan menjadi penggerak utama dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Indonesia dapat memperkuat posisinya di kancah ekonomi digital global dan membawa kemajuan yang signifikan bagi daerah-daerah, termasuk Aceh.