Industri perhiasan dalam negeri masih memiliki potensi yang besar untuk bersaing di pasar global, didukung oleh kreativitas dan inovasi dari para perajin. Menurut Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, kinerja ekspor industri perhiasan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan devisa negara, mencapai USD 547,5 juta pada Desember 2023. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang di pasar internasional.
Peningkatan tren penggunaan perhiasan dalam aktivitas sehari-hari masyarakat, didukung oleh desain perhiasan yang semakin beragam dan minimalis, menjadi salah satu faktor yang memperkuat prospek bisnis industri perhiasan. Untuk memperkuat posisinya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri perhiasan dengan berbagai program, termasuk memfasilitasi partisipasi pelaku industri dalam pameran internasional seperti Jakarta International Jewellery Fair 2024.
Dalam pameran tersebut, sejumlah perajin perhiasan binaan Ditjen IKMA turut berpartisipasi, termasuk merek-merek ternama seperti Samara Collection, Kemayu Jewellery, dan Rockologist. Pameran ini tidak hanya menjadi ajang promosi bagi produk perhiasan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menjalin kerja sama bisnis dan memperluas jaringan antara pelaku industri perhiasan, pabrikan, distributor, desainer, dan konsumen.
Selain memfasilitasi pameran, Ditjen IKMA juga melakukan pembinaan terhadap industri perhiasan melalui program peningkatan kompetensi SDM dan teknologi produksi, penguatan struktur industri dengan peningkatan kualitas bahan baku, dan pengembangan produk melalui peningkatan kualitas desain dan diferensiasi produk. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat brand lokal industri perhiasan, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.