Gotong Royong dan Merdeka Belajar: Mendorong Literasi dan Numerasi

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril, mengajak seluruh komponen pendidikan, termasuk pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat, untuk bersama-sama meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa.

Iwan menekankan bahwa Program Pemulihan Pembelajaran melalui Penguatan Literasi dan Numerasi harus melibatkan berbagai pihak dan pemangku kepentingan. “Dengan berbagai keahlian, sumber daya, dan jaringan yang dimiliki para mitra, kita dapat menjangkau lebih banyak sekolah di Indonesia,” kata Iwan dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Dukungan Mitra Pembangunan untuk Pemulihan Pembelajaran di Surabaya, Rabu (3/7/2024).

Perjanjian ini menjadi panduan dalam upaya pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi di sekolah-sekolah yang menjadi target intervensi. Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Dirjen PDM serta pimpinan mitra pembangunan, seperti Mutiara Rindang, Yayasan Litara, Yayasan Kinesiologi Indonesia, Ruang Belajar Aqil, dan Provisi Mandiri Pratama.

Selain itu, dalam acara tersebut, Iwan juga menerima Surat Komitmen Dukungan untuk Program Pemulihan Pembelajaran dari delapan perguruan tinggi, yaitu Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Sriwijaya.

Program Pemulihan Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan fokus pada literasi dan numerasi siswa di berbagai jenjang pendidikan. Iwan menekankan bahwa program ini bukan solusi instan, tetapi memerlukan pendekatan yang berkelanjutan agar semua pihak menyadari pentingnya meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi sebagai kunci untuk mencapai pendidikan berkualitas.

Melalui program Merdeka Belajar, Kemendikbudristek telah menginisiasi berbagai kebijakan dan langkah strategis untuk mengatasi learning loss dan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas. Kemendikbudristek juga berterima kasih kepada para mitra pembangunan yang telah mendukung Program Pemulihan Pembelajaran sejak awal.

Iwan mengajak para mitra pembangunan untuk terus bersinergi dengan pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah daerah, organisasi, komunitas pendidikan, dan UPT Kemendikbudristek, agar manfaat dari kemitraan ini dapat lebih dirasakan oleh masyarakat. “Kami berharap kemitraan ini dapat berlangsung secara berkesinambungan sehingga dapat mempercepat peningkatan kompetensi literasi dan numerasi siswa. Mari kita bersama-sama menjalankan peran kita masing-masing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua anak Indonesia,” ujar Iwan.

Dalam konteks global yang semakin kompetitif, kemampuan literasi dan numerasi adalah fondasi utama bagi keberhasilan akademik dan profesional di masa depan. Oleh karena itu, investasi dalam peningkatan literasi dan numerasi tidak hanya berdampak pada individu siswa, tetapi juga pada kemajuan sosial dan ekonomi negara secara keseluruhan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia dapat menciptakan generasi yang lebih cerdas, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan global.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×