Pertemuan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 2024 berakhir pada Selasa (3/9/2024) petang dengan hasil yang menggembirakan. Indonesia berhasil meraih 32 kerja sama bisnis dengan total nilai melebihi US$3,5 miliar.
Selama dua hari pertemuan IAF ke-2, beberapa pencapaian penting yang berhasil disepakati meliputi penandatanganan 4 kesepakatan di sektor industri strategis, 9 kesepakatan di sektor bisnis kesehatan, dan 6 kesepakatan di sektor energi baru terbarukan (EBT).
Dewi Justicia Meidiwaty, Direktur Afrika di Direktorat Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu), mengungkapkan pencapaian ini di Nusa Dua, Bali pada Selasa (3/9/2024). Menurut Dewi, IAF ke-2 bukan hanya ajang bagi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta untuk mengeksplorasi peluang bisnis, tetapi juga melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kolaborasi yang signifikan.
Keberhasilan ini terbukti dengan 16 kesepakatan bisnis antara UMKM Indonesia dan perusahaan-perusahaan dari Afrika selama ekshibisi dua hari tersebut, yang juga dihadiri oleh lima pemimpin negara Afrika. “Ini menunjukkan bahwa forum kali ini lebih inklusif dan memperluas jangkauan kerjasama,” jelas Dewi.
Selain itu, Memorandum of Cooperation (MoC) antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk kerja sama pembangunan ke Afrika juga ditandatangani selama acara IAF ke-2.
Secara keseluruhan, IAF ke-2 tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Afrika tetapi juga membuka pintu bagi pertumbuhan dan kemajuan di kedua wilayah. Ini merupakan langkah penting menuju pengembangan kemitraan yang lebih mendalam dan saling menguntungkan.
