Pemerintah Indonesia melalui Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, resmi menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) dengan Menteri Pembangunan, Perempuan, dan Kesetaraan Inggris, Anneliese Dodds. Kerja sama ini menjadi pijakan penting bagi kedua negara untuk memperdalam hubungan, sekaligus membuka peluang baru di bidang-bidang strategis. Sesuai dengan prioritas pembangunan Indonesia dan tujuan global, seperti SDGs, perjanjian ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas, akuntabilitas, dan sinergi dalam mencapai target pembangunan nasional.
“Dengan MSP ini, kita berharap bahwa perencanaan dan implementasi kerja sama antara Indonesia dan Inggris bisa berjalan lebih baik, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029,” ungkap Suharso saat memberikan keterangan di Jakarta, Selasa (17/9/2024). Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini mencakup sektor-sektor krusial seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, energi bersih, serta inovasi industri yang berkelanjutan.
Salah satu hal menarik dari perjanjian ini adalah fokus pada pembiayaan hijau dan respons terhadap perubahan iklim. Tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga ada misi yang lebih besar, yakni menjaga keseimbangan lingkungan dan sosial. Mengingat krisis iklim yang semakin nyata, kolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan dan infrastruktur ramah lingkungan akan menjadi kunci bagi masa depan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Di sinilah peran MSP menjadi sangat vital, karena tidak hanya memetakan masalah, tetapi juga mengusulkan solusi konkret melalui pembentukan Komite Bersama yang akan memastikan semua program berjalan lancar.
Anneliese Dodds juga menekankan bahwa kerja sama ini meneguhkan komitmen Inggris untuk terus menjalin hubungan yang erat dengan Indonesia, mengingat peran penting Indonesia dalam memimpin upaya global, terutama dalam pertumbuhan hijau dan ketahanan iklim. “Meskipun terpisah oleh jarak, kita memiliki nilai dan visi bersama untuk kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Dodds. Pernyataan ini menunjukkan bahwa, di tengah tantangan global, ada harapan bahwa kerja sama lintas negara bisa menjadi kunci untuk mencapai solusi yang lebih luas.
Dengan demikian, MSP ini tidak hanya sekadar dokumen kerja sama, tetapi juga simbol dari tekad kedua negara untuk bersama-sama menghadapi tantangan global dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dan Inggris dalam menjawab berbagai isu global seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan inovasi di era digital.