Indonesia-GCC FTA: Peluang Emas Dorong Ekspor dan Perluas Pasar di Kawasan Teluk

Indonesia baru saja menggelar Perundingan Putaran Pertama Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Dewan Kerja Sama Negara-Negara Arab di Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC), yang dikenal sebagai Indonesia-GCC Free Trade Agreement (I-GCC FTA). Pertemuan yang berlangsung dari 9 hingga 13 September 2024 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pasar di kawasan strategis tersebut.

Dipimpin oleh Direktur Perundingan Bilateral, Johni Martha, dari pihak Indonesia, dan General Coordinator for Free Trade Agreements Negotiations, Raja Munahi Al-Marzoqi, dari pihak GCC, kedua belah pihak sepakat bahwa I-GCC FTA berpotensi membuka jalan lebar bagi penetrasi produk Indonesia, tidak hanya di enam negara anggota GCC—Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar—tetapi juga di kawasan Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa.

Johni menyebutkan bahwa GCC merupakan mitra dagang strategis Indonesia, dan melalui I-GCC FTA, peluang ekspor produk-produk unggulan lokal seperti mobil, minyak kelapa sawit, dan perhiasan bisa lebih optimal. Dengan nilai perdagangan antara Indonesia dan GCC yang mencapai USD 15,7 miliar pada 2023, perjanjian ini menjadi langkah penting untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, di mana ekspor Indonesia saat itu tercatat sebesar USD 6,1 miliar, sementara impor dari GCC mencapai USD 9,6 miliar.

Selain perdagangan barang, perundingan juga membahas berbagai aspek strategis lainnya, mulai dari ketentuan asal barang, kebijakan sanitasi dan fitosanitasi, hingga kerja sama di bidang digital, investasi, jasa keuangan, dan ekonomi Islam. Hal ini menegaskan bahwa kerja sama dengan GCC tidak hanya sebatas perdagangan, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi yang lebih holistik, termasuk sektor UKM dan persaingan usaha.

Kedua pihak juga telah merencanakan Perundingan Putaran Kedua yang akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada 17 hingga 21 November 2024. Sebelum itu, diskusi intersesi secara virtual akan dilaksanakan pada Oktober 2024 untuk menindaklanjuti isu-isu yang sudah disepakati. Ini menunjukkan bahwa pembicaraan ini bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar mengarah pada tindakan nyata yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi kedua pihak.

Bagi Indonesia, I-GCC FTA merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan dagang dengan salah satu kawasan paling dinamis di dunia. Dengan potensi pasar yang sangat besar, kawasan Teluk menawarkan peluang tak terbatas bagi ekspor produk unggulan Indonesia

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×