Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang transportasi laut. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menjalin kerja sama peningkatan kapasitas SDM transportasi laut dengan organisasi maritim internasional.
Dalam upaya ini, Delegasi Indonesia menghadiri Sidang International Maritime Organization (IMO) Council 132 yang diadakan di Markas Besar IMO di London, Inggris. Di sela-sela sidang, perwakilan Indonesia yang terdiri dari Dirjen Perhubungan Laut, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, serta Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut bersama jajarannya, mengadakan pertemuan dengan Direktur Technical Cooperation and Implementation Division (TCID) IMO serta perwakilan dari Maritime Organization of West and Central Africa (MOWCA).
Capt. Antoni Arif Priadi, Dirjen Perhubungan Laut, mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Direktur TCID IMO bertujuan untuk menjajaki kerja sama kemitraan Indonesia dengan IMO dalam pelaksanaan pelatihan peningkatan kapasitas. “Kami menjajaki peluang untuk mengadakan partnership agreement dengan IMO yang akan dituangkan dalam bentuk MoU. Sehingga ke depannya, Indonesia bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai mitra dalam pelaksanaan pelatihan di bawah kerangka kerja sama teknis IMO,” jelas Antoni sebagaimana dikutip InfoPublik pada Kamis (11/7/2024).
Menurut Antoni, perjanjian kemitraan ini akan membawa manfaat besar bagi Indonesia karena proses pengusulan dan pelaksanaan pelatihan akan menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain itu, Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hendri Ginting, didampingi oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Dr. Ahmad, juga mengadakan pertemuan dengan perwakilan MOWCA untuk IMO, Mr. Bwala William. Ginting menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama dalam peningkatan kapasitas di bidang maritim bagi negara-negara di Afrika Barat dan Tengah.
“Usulan kerja sama ini adalah bukti komitmen Indonesia untuk menepati janji saat kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO 2024-2025 tahun lalu, yaitu memberikan pelatihan maritim kepada negara-negara di Afrika,” ungkap Ginting.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ahmad mempresentasikan program-program pelatihan yang dimiliki oleh Lembaga Pendidikan maritim di bawah naungan PPSDM Perhubungan Laut. “Kami siap mendukung komitmen Indonesia untuk menyelenggarakan program pelatihan bagi negara-negara Afrika. Salah satu program yang akan segera dilaksanakan adalah Training of Trainer (ToT) of IMO Model Course 6.09 untuk instruktur, yang akan mengundang beberapa negara di Afrika, seperti Tanzania, Malawi, Afrika Selatan, Kenya, Aljazair, dan Sierra Leone,” ujar Ahmad.
Pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan membahas teknis pelaksanaan kerja sama yang lebih rinci. “Kami akan segera mengadakan rapat dengan mengundang pihak-pihak terkait, seperti internal Kementerian Perhubungan, MOWCA, dan juga Nigerian Maritime Administration and Safety Agency (NIMASA),” tutupnya.
Dengan adanya kerja sama internasional ini, diharapkan SDM di bidang transportasi laut Indonesia dapat semakin meningkat, dan sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan maritim di negara-negara sahabat, terutama di Afrika. Hal ini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung kemajuan maritim global.