Kolaborasi Proaktif antara Kementerian Perindustrian Indonesia dan AOTS Jepang untuk Peningkatan Produktivitas SDM Industri
Kementerian Perindustrian Indonesia telah mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri melalui kerja sama yang berkelanjutan dengan Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang. Kerja sama ini, yang telah dimulai sejak tahun 2022, difokuskan pada implementasi program 5S dan Kaizen.
Masrokhan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin RI, mengungkapkan bahwa implementasi 5S dan Kaizen telah membawa manfaat signifikan bagi unit pendidikan Kemenperin dan perusahaan industri di Indonesia. Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dengan mengurangi pemborosan ruang dan waktu, tetapi juga meningkatkan keselamatan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.
Dengan penandatanganan technical agreement antara Masrokhan dan Direktur Pelaksana Senior AOTS Jepang, Tateishi Joji, diharapkan budaya 5S dan Kaizen dapat ditingkatkan di seluruh unit pendidikan dan industri. AOTS akan mengirimkan tenaga ahli Jepang untuk melaksanakan perkuliahan dan bimbingan teknis kepada pelatih Indonesia dalam Pelatihan untuk Pelatih Peningkatan Produktivitas.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam Kaizen di kalangan pendidik dan pelaku industri kecil dan menengah, tetapi juga untuk membangun kapasitas otonom di setiap unit pendidikan. Setiap lulusan program ini diharapkan dapat melanjutkan misi mereka dalam memimpin peningkatan produktivitas di perusahaan-perusahaan baru setelah kembali dari pelatihan.
Kemitraan ini tidak hanya menghasilkan sertifikasi pelatihan yang diakui secara internasional, tetapi juga memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan Jepang dalam pengembangan SDM industri yang kompeten. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat sektor industri Indonesia di masa depan.
Dengan demikian, kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan produktivitas industri, tetapi juga sebagai model kerja sama internasional yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
