MikrMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki memberikan apresiasi dan dukungan terhadap Amartha (PT Amartha Mikro Fintek) sebagai pelopor dalam Fintech Peer to Peer (P2P) dan investasi online, yang terus berkembang untuk membangun ekosistem keuangan mikro.
Menurut Menkop UKM Teten, kehadiran Amartha yang merangkul kalangan ibu-ibu dan berakar pada tingkat terendah masyarakat, menjadi solusi bagi penguatan modal usaha mikro. Amartha diharapkan dapat memperluas keterhubungan UMKM dengan ekonomi digital, terutama dalam hal permodalan, investasi, dan layanan pembayaran.
Di Indonesia, rasio kredit perbankan untuk UMKM masih relatif rendah, sementara negara lain seperti Thailand, Malaysia, bahkan Korea Selatan telah mencapai angka yang jauh lebih tinggi. Amartha diapresiasi karena menggunakan skema credit scoring tanpa memerlukan jaminan berbasis kolateral, sehingga dapat memperluas akses pembiayaan bagi UMKM.
Namun, salah satu hambatan utama adalah rendahnya literasi keuangan di kalangan pelaku UMKM, yang menghambat akses mereka terhadap lembaga keuangan. Inklusi keuangan menjadi penting dalam pengembangan UMKM, dan pemerintah menginisiasi berbagai langkah seperti peningkatan akses pembiayaan KUR, implementasi Credit Scoring, pengembangan skema pembiayaan FPO, dan melalui LPDB-KUMKM.
Pentingnya sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak juga ditekankan oleh Menkop UKM Teten. Dia menekankan bahwa keberhasilan ekosistem keuangan inklusif bagi UMKM membutuhkan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak terkait.
Sementara itu, Founder dan CEO PT Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra, menegaskan komitmennya untuk terus memajukan ekonomi mikro dan kecil dengan meningkatkan daya saing kewirausahaan. Melalui platform Amartha, ia berharap dapat memberdayakan lebih banyak UMKM, terutama perempuan, menciptakan lapangan kerja, dan membangun pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dalam konteks ini, Amartha hadir sebagai solusi untuk menghubungkan usaha mikro pedesaan, terutama yang dijalankan oleh perempuan tangguh, dengan akses permodalan yang terjangkau. Dengan demikian, Amartha tidak hanya menjadi sarana untuk memperluas akses pembiayaan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial dan ekonomi di tingkat basis masyarakat.
