Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan keseriusannya untuk melanjutkan kerja sama dengan Al-Azhar University Kairo. Langkah ini diwujudkan melalui kunjungan delegasi Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo ke universitas tersebut pada Rabu, (20/3).
Abdul Muta’ali, Atdikbud KBRI Kairo, bertemu dengan Penasehat Grand Syeikh Al Azhar, Dekan Fakultas Sains Islam, dan Direktur Pusat Pengembangan Pembelajaran Mahasiswa Asing, Nahla ElSaedy, dalam kunjungan tersebut. Muta’ali memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan diri sebagai Atdikbud baru dan memperkuat kerja sama antara kedua belah pihak.
Dalam pertemuan tersebut, tercapai kesepahaman penting terkait kelanjutan Memorandum of Understanding (MoU) menjadi Memorandum of Agreement (MoA) antara Al-Azhar dan Kementerian Agama RI. Selain itu, disepakati juga untuk mengupayakan publikasi artikel-artikel ilmiah mahasiswa S2 dan S3 Indonesia di jurnal internasional Scopus, serta menginternasionalisasi wadah organisasi kemahasiswaan perempuan Indonesia.
Kemendikbudristek juga mengajukan proposal pengembangan program kerja sama, termasuk akselerasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai basis kurikulum baru. Muta’ali menyebutkan bahwa implementasi akselerasi MBKM melibatkan pertukaran mahasiswa antara Al-Azhar University dan universitas di Indonesia, seperti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebagai contoh.
Ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta memperluas jaringan kerja sama internasional di bidang pendidikan. Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Al-Azhar University Kairo.