Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia dan Kerajaan Oman bersiap-siap untuk menghadirkan sebuah kesepahaman resmi yang memperkuat kerja sama dalam memerangi ancaman terorisme.
“Komitmen yang kuat untuk bekerja sama dalam mengatasi ancaman terorisme diwujudkan melalui penyusunan draft Nota Kesepahaman antara BNPT dan The National Counter-Terrorism Committee (NCTC) Oman,” ungkap Komjen. Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, Kepala BNPT, dalam pernyataannya setelah bertemu dengan Duta Besar Kesultanan Oman untuk Indonesia, Y.M. Sheikh Mohamed Ahmed Salim Al Shanfari, di Kantor Pusat BNPT Sentul, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (14/2/2024).
Kepala BNPT menekankan bahwa kerja sama ini memiliki nilai penting dalam mengamankan kedua negara dari ancaman terorisme. Indonesia melihat Oman sebagai mitra yang memegang teguh prinsip perdamaian dan ketertiban internasional.
“Kami menganggap Kesultanan Oman sebagai negara yang menganut nilai-nilai perdamaian dan ketertiban internasional,” tegasnya.
Sementara itu, Duta Besar Kesultanan Oman untuk Indonesia, Y.M. Sheikh Mohamed Ahmed Salim Al Shanfari, memberikan apresiasi atas upaya Indonesia dalam menanggulangi terorisme.
Ia merujuk pada kondisi yang kondusif di Indonesia sepanjang tahun 2023, di mana tidak terjadi satu pun serangan terorisme.
“Indonesia memiliki keindahan, kekayaan budaya, dan kedamaian, bahkan tanpa satu pun serangan teroris pada tahun 2023. Saya berharap Indonesia akan terus maju dan menjaga generasi muda dengan baik,” ungkap Duta Besar Oman.
Pada tahun 2029, Komite Nasional Penanggulangan Terorisme (NCTC) Oman sebelumnya telah melakukan kunjungan ke BNPT.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan beberapa isu, termasuk prioritas dalam penanggulangan terorisme nasional, manajemen pejuang teroris asing, dan praktik terbaik dalam upaya melawan terorisme.
