Dalam Konferensi Manajemen Spektrum Asia Pasifik ke-10 (APSMC) 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berusaha mengkoordinasikan diskusi tentang penggunaan spektrum untuk jaringan non-terestrial (NTN), pengembangan 6G, dan penerapan teknologi seluler WiFi 6 dan 7 dengan kepentingan nasional Indonesia.
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail, Indonesia harus memadukan agenda internasional dengan kepentingan nasionalnya sendiri. Hal ini mencakup pemilihan strategi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
Dirjen Ismail menyoroti perbedaan antara kepentingan Indonesia dan negara lain dalam pengelolaan spektrum frekuensi radio (SFR). Contohnya, Indonesia menggunakan pita frekuensi 2.6 GHz dan 3.5 GHz untuk satelit, sementara banyak negara telah beralih penggunaannya untuk teknologi seluler.
Meskipun peralihan penggunaan frekuensi tersebut cukup menantang karena satelit telah beroperasi lama, Dirjen Ismail menegaskan bahwa penggunaan pita frekuensi 2.6 GHz untuk satelit akan segera berakhir. Namun, masa penggunaan pita frekuensi 3.5 GHz untuk satelit di Indonesia diperkirakan masih panjang.
Diskusi di APSMC 2024 diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi strategi kebijakan di masa depan. Hal ini termasuk hasil berbagi pengetahuan dan diskusi antara pakar dan regulator di Asia Pasifik tentang strategi masing-masing negara dan strategi regional.
Dirjen Ismail menekankan bahwa konferensi ini merupakan kesempatan untuk harmonisasi strategi di tingkat regional, yang melibatkan berbagai forum seperti regional Asia Pasifik, ASEAN, dan Amerika.
