Indonesia Tunjukkan Komitmen Kuat di Forum Menteri Pertahanan ASEAN ke-18
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Donny Ermawan Taufanto, menghadiri pertemuan The 18th ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) yang digelar di National Conference Center (NCC), Vientiane, Laos, pada Rabu (20/11). Pertemuan tahunan ini menjadi ajang penting bagi negara-negara anggota ASEAN untuk mempererat kerja sama di bidang pertahanan. Tahun ini, Laos yang memegang Keketuaan ASEAN 2024 menjadi tuan rumah dengan mengusung tema “ASEAN: Together for Peace, Security, and Resilience”.
Acara dibuka oleh Jenderal Chansamone Chanyalath, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Laos, yang menekankan pentingnya kolaborasi regional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Sambutan tersebut menjadi pengingat bahwa solidaritas ASEAN adalah kunci menghadapi tantangan geopolitik dan keamanan yang semakin kompleks.
Kehadiran Indonesia dan Dukungan terhadap Agenda ASEAN
Dalam pertemuan ini, Wamenhan Donny Ermawan Taufanto menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari tuan rumah serta memperkenalkan Delegasi Indonesia. Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, yang tidak dapat hadir karena mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan ke luar negeri untuk Sidang G20.
Forum ADMM ke-18 membahas sejumlah agenda strategis, termasuk dokumen penting seperti Protokol ADMM-Plus Experts’ Working Groups Observership, A Future Ready ADMM and ADMM-Plus: A Strategy Paper, dan Vientiane Joint Declaration. Dokumen ini memperkuat langkah ASEAN dalam menghadapi tantangan keamanan, sekaligus menegaskan peran ASEAN sebagai kawasan yang damai dan stabil.
Selain itu, forum ini juga membahas pengajuan mitra baru ASEAN sebagai observer untuk periode 2024-2027. Salah satu poin strategis lainnya adalah rencana latihan maritim bersama ASEAN-Amerika Serikat pada 2025 (2nd ASEAN-US Maritime Exercise 2025). Agenda ini dinilai sangat relevan untuk memperkuat kerja sama keamanan maritim di tengah meningkatnya tantangan di kawasan Indo-Pasifik. Indonesia juga menjadi sorotan dengan rencana pelaksanaan Maritime Cooperation and Connectivity Conference (MCCC) di Jakarta pada Desember mendatang, yang bertujuan mendorong kolaborasi maritim lebih erat di ASEAN.
Delegasi Indonesia dan Komitmen pada Stabilitas Regional
Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Wamenhan Donny Ermawan Taufanto, didampingi sejumlah pejabat penting dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan TNI, termasuk Dirjen Strahan Mayjen TNI Ujang Darwis, Dubes RI untuk Laos Grata Endah, hingga pejabat senior TNI lainnya.
Dampak Strategis Partisipasi Indonesia
Partisipasi aktif Indonesia di forum ini tidak hanya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan di kawasan, tetapi juga menegaskan posisi strategis Indonesia sebagai pemimpin di ASEAN. Dengan berbagai tantangan seperti konflik geopolitik, ancaman keamanan maritim, dan isu transnasional lainnya, kehadiran Indonesia di ADMM menjadi pengingat bahwa kolaborasi adalah kunci keberlanjutan kawasan.
Selain itu, rencana pelaksanaan MCCC di Jakarta memperlihatkan inisiatif Indonesia untuk memimpin diskusi tentang penguatan konektivitas dan kerja sama maritim. Langkah ini relevan dengan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia sekaligus bagian dari upaya memperkuat posisi ASEAN sebagai aktor kunci dalam stabilitas Indo-Pasifik.
Kehadiran Wamenhan RI dan delegasi menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya terlibat secara simbolis, tetapi benar-benar berkontribusi untuk membangun ASEAN yang lebih kuat, aman, dan berdaya tahan dalam menghadapi tantangan global.