Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) untuk mendukung program pembangunan industri skala menengah berbasis koperasi. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI pada Selasa (2/4/2024). Menurutnya, saat ini Indonesia sedang mengalami deindustrialisasi, dengan kontribusi industri terhadap ekonomi hanya sebesar 18 persen.
Menteri Teten menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja berkualitas, terutama mengingat sebagian besar lapangan kerja diisi oleh pelaku UMKM, dengan mayoritas di antaranya adalah usaha mikro sektor informal yang tidak produktif. Untuk itu, Menteri Teten sedang fokus membangun industri skala menengah berbasis koperasi untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun pabrik minyak makan merah dan Rumah Produksi Bersama. Pabrik minyak makan merah diharapkan dapat memperkuat perekonomian petani sawit, sementara Rumah Produksi Bersama akan membantu memproses komoditas unggulan di berbagai daerah menjadi barang dengan nilai tambah.
Menteri Teten juga menyoroti pentingnya pembiayaan bagi pelaku UMKM, dengan menyebutkan bahwa pemerintah telah menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta mengusulkan skema baru kepada perbankan dengan metode credit scoring untuk memudahkan akses pembiayaan, terutama bagi pelaku usaha mikro.
Wakil Ketua Komite IV DPD RI, Elviana, menyambut baik program dan kinerja KemenKopUKM pada tahun sebelumnya dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung program-program strategis pada tahun berikutnya. Anggota Komite IV DPD RI, Jimly Asshiddiqie, juga menekankan perlunya persiapan pemerintah dalam mengembangkan koperasi dan UMKM untuk menghadapi tantangan ekonomi global di masa yang akan datang.
Dengan demikian, kerjasama antara KemenKopUKM dan DPD RI diharapkan dapat memperkuat pemberdayaan UMKM serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.