Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong menggelar Program Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Dialog Interaktif, menyoroti kinerja tahun 2023 dan rencana program tahun 2024. Salah satu inisiatif utama untuk tahun mendatang adalah peningkatan pelayanan WNI melalui penggunaan hotline berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan situs web terbaru.
Konjen RI Hong Kong, Yul Edison, menekankan komitmen KJRI untuk terus meningkatkan pelayanan kepada WNI di Hong Kong. Peningkatan melibatkan koordinasi dengan pemerintah Hong Kong, peningkatan responsivitas terhadap masukan, penyelesaian kasus, dan inovasi pelayanan, termasuk penggunaan hotline AI dan pengembangan situs web.
Hotline berbasis AI dengan nomor (852) 52422240 menggunakan kecerdasan buatan untuk memberikan informasi umum, merespons pertanyaan dengan cepat, dan mengarahkan kasus yang memerlukan penanganan khusus. Situs web baru, https://www.kemlu.go.id/hongkong/id, dirancang untuk menjadi sumber informasi penting bagi WNI, mencakup layanan kekonsuleran, paspor, keimigrasian, pelindungan, serta informasi sosial, budaya, dan ekonomi.
Kerjasama dengan Telin Hong Kong, salah satu BUMN Indonesia, membantu KJRI dalam pengembangan hotline berbasis AI. Selain itu, KJRI Hong Kong memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube untuk menyebarkan informasi kepada WNI di Hong Kong.
Dalam dialog dengan pemangku kepentingan, termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI), dibahas berbagai isu, seperti aturan barang kiriman PMI, penyelesaian kasus overcharging, persiapan pemilu, edukasi hukum, BPJS untuk PMI, dan aturan keimigrasian. Upaya ini bertujuan untuk memperluas penyebaran informasi dan memperbaiki pelayanan sesuai kebutuhan WNI di Hong Kong.
