Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengadvokasi peremajaan Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) agar terus dilaksanakan hingga usaha memperluas kemampuan dan jangkauan pengujian K3 benar-benar dapat mendukung pencegahan kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat pekerjaan, serta mewujudkan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan produktif.
Dalam acara Brainstorming Program Pelayanan Balai K3 Samarinda dan Strategi Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja pada Sabtu (16/3/2024) di Samarinda, Kalimantan Timur, Menaker Ida Fauziyah menegaskan komitmen Kementerian Ketenagakerjaan terhadap Reformasi Pengawasan Ketenagakerjaan di Indonesia.
Revitalisasi Balai K3 tidak hanya berkutat pada Balai K3 Samarinda, namun juga di seluruh Balai K3 lainnya. Hal ini mencerminkan tekad serius pemerintah untuk memperbarui infrastruktur, sumber daya manusia, serta fasilitas pengujian K3 guna meningkatkan kapasitas dan jangkauan layanan K3 secara menyeluruh.
Menaker Ida Fauziyah menekankan pentingnya kolaborasi antara Balai K3 dengan berbagai pihak terkait di tingkat nasional maupun daerah. Kerja sama ini dianggap krusial untuk memperkuat infrastruktur dan pemberdayaan anggota K3, serta memperluas cakupan layanan K3 secara efektif.
Selain itu, Menaker Ida Fauziyah menyatakan bahwa Kementerian akan memperjuangkan pelaksanaan program kerja Balai K3 yang mengedepankan pembinaan anggota K3 melalui pelatihan dan uji kompetensi. Kolaborasi dengan lembaga sertifikasi profesi, perusahaan jasa K3, rumah sakit, perguruan tinggi, dan instansi lainnya diharapkan dapat memperkaya kapasitas dan pemberdayaan anggota K3.
Dalam rangka mengatasi keterbatasan sumber daya manusia yang ada, kerja sama dengan pemangku kepentingan K3 menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan layanan K3 yang tersedia.
