Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) karena adanya keluhan dan ketidakcocokan di lapangan, terutama terkait beban UKT yang dirasakan berat dan penurunan program beasiswa di beberapa kampus.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito menjelaskan bahwa pemerintah sedang merumuskan konsep baru pembiayaan kuliah tanpa bunga, yang pembayarannya akan dilakukan setelah mahasiswa lulus atau berkinerja.
Selain evaluasi UKT, pemerintah juga akan mengkaji kemampuan Perguruan Tinggi dalam menghasilkan pendapatan melalui income centernya untuk menentukan tingkat biaya kuliah yang lebih rendah. Ini sejalan dengan upaya meningkatkan aksesibilitas pendidikan tinggi bagi masyarakat.
Dalam konteks ini, pemerintah juga akan menggandeng lembaga-lembaga filantropi untuk menciptakan program dana kuliah bergilir tanpa bunga, yang akan membantu mahasiswa membayar biaya kuliah setelah mereka lulus dan berkinerja.
Meskipun ada berbagai beasiswa dan dukungan dari pihak swasta, langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas akses pendidikan tinggi dan meringankan beban finansial bagi mahasiswa dan keluarga mereka. Ini merupakan langkah progresif dalam mendukung peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan tinggi di Indonesia.
