Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan kembali menggelar angkutan laut kapal perintis untuk 107 trayek yang melayani 43 pelabuhan pangkal di 22 provinsi Indonesia, dengan total lebih dari 496 pelabuhan singgah pada tahun ini. Program ini adalah wujud komitmen pemerintah dalam memberikan aksesibilitas transportasi yang merata, khususnya bagi warga di wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh pelayaran komersial swasta.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menyampaikan bahwa angkutan laut kapal perintis menjadi tulang punggung konektivitas transportasi di Indonesia, terutama di wilayah 3TP (terdepan, terluar, terpencil, dan perbatasan). Program ini bertujuan untuk mendekatkan layanan transportasi kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah terisolasi, di mana akses darat seringkali terbatas.
Capt. Antoni menegaskan komitmen Ditjen Hubla untuk terus meningkatkan layanan angkutan laut kapal perintis guna memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Selain itu, efisiensi dan peningkatan kualitas layanan juga menjadi fokus utama, dengan evaluasi terhadap kapal perintis yang menunjukkan bahwa sebagian besar unit kapal siap operasi.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, menyebutkan bahwa penyesuaian jaringan trayek kapal perintis dilakukan untuk memastikan pelayanan yang efisien dan mempertimbangkan tingkat keterisian penumpang/barang. Meskipun jumlah trayek berkurang dari 117 pada tahun 2023 menjadi 107 pada tahun 2024, pelabuhan singgah yang diusulkan oleh Pemerintah Daerah tetap terlayani.
Seluruh trayek angkutan laut perintis pada tahun 2024 akan dilayani dengan menggunakan jenis kapal penumpang, dengan harapan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat. Angkutan laut kapal perintis dianggap vital untuk membuka akses ke wilayah terpencil, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, dan membangun konektivitas sosial antar-masyarakat.
Ditjen Perhubungan Laut menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat dan pihak terkait dalam pengembangan dan peningkatan layanan angkutan laut kapal perintis. Komitmen terus berinovasi demi memberikan pelayanan transportasi yang prima dan menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia tetap menjadi fokus utama.
