Lompatan 226,54% dalam Transaksi QRIS: Mengguncang Lanskap Pembayaran Digital di Indonesia

Transaksi QRIS di Indonesia melesat luar biasa, dengan pertumbuhan mencapai 226,54% dalam setahun terakhir. Kini, ada 50,50 juta pengguna QRIS dan 32,71 juta merchant yang terdaftar. Sementara itu, transaksi pembayaran digital lainnya, seperti BI-RTGS dan BI-FAST, juga menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur pembayaran digital guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa transaksi QRIS mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar 226,54% year on year (yoy). “Jumlah pengguna QRIS kini mencapai 50,50 juta, dan merchant yang menerima QRIS berjumlah 32,71 juta,” jelas Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, pada Rabu, 17 Juli 2024.

Namun, meski QRIS mengalami kenaikan yang signifikan, BI mencatat penurunan dalam transaksi ATM/D dan kartu kredit. Transaksi menggunakan kartu ATM/D turun 8,42% yoy menjadi 1.759,92 juta transaksi. Sebaliknya, transaksi kartu kredit tumbuh 20,92% yoy mencapai 114,31 juta transaksi.

Di sisi lain, transaksi digital lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) meningkat 13,42% yoy, mencapai Rp42.008,08 triliun. Sementara itu, transaksi BI-FAST melonjak 67,79% yoy, mencapai 785,95 juta transaksi. Transaksi digital banking tercatat mencapai 5.363,00 juta transaksi, tumbuh sebesar 34,49% yoy, dan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 39,42% yoy mencapai 3.958,53 juta transaksi.

Dalam hal pengelolaan uang rupiah, BI melaporkan bahwa jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 6,61% yoy menjadi Rp1.057,8 triliun. “Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan II-2024 tetap kuat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” ungkap Perry.

Perry juga menekankan bahwa BI terus memperkuat kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Dalam hal ini, BI juga mengumumkan bahwa QRIS akan segera bisa digunakan di berbagai negara, termasuk Korea Selatan, India, Jepang, dan Uni Emirat Arab (UEA). Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, mengatakan, “Dalam waktu dekat, akan ada kesepakatan QRIS cross border dengan negara-negara tersebut. Jadi, nantinya masyarakat bisa berbelanja di luar negeri seperti membeli topokki di Korea Selatan atau sushi di Jepang menggunakan QRIS.”

Sebelumnya, Indonesia telah menyepakati kerja sama QRIS dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura. Filianingsih menjelaskan bahwa transaksi QRIS dalam kerja sama ini terus meningkat. Misalnya, transaksi inbound oleh turis dari Thailand di Indonesia meningkat 13% month-to-month (mtm), sementara turis dari Singapura mencatat pertumbuhan 28% mtm. Transaksi oleh turis Malaysia juga meningkat 8% mtm. Untuk transaksi outbound, penggunaan QRIS oleh warga Indonesia di Thailand naik 9% mtm, dan di Malaysia naik 4% mtm, meskipun di Singapura mengalami penurunan sekitar 12% mtm.

Peningkatan penggunaan QRIS di dalam negeri juga sangat signifikan. BI mencatat pertumbuhan transaksi QRIS yang mencapai 226,54% dalam setahun terakhir, dengan jumlah pengguna dan merchant yang terus meningkat.

Deputi Gubernur BI, Doni Prumanto Joewono, juga mengungkapkan rencana untuk memperluas layanan QRIS Cross Border, yang akan mencakup negara-negara dengan potensi pariwisata. QRIS Cross Border adalah sistem pembayaran berbasis kode QR yang memungkinkan transaksi lintas negara. Dengan sistem ini, misalnya, jamaah dari Indonesia dapat melakukan umrah tanpa harus membawa mata uang riyal—cukup dengan menggunakan QRIS. Namun, untuk memaksimalkan penerapan QRIS Cross Border, diperlukan peningkatan jumlah gerai di luar negeri yang menerima QRIS.


Perkembangan pesat dalam penggunaan QRIS menunjukkan transformasi besar dalam cara masyarakat Indonesia bertransaksi, mengindikasikan kemajuan signifikan dalam adopsi teknologi pembayaran digital. Dengan meningkatnya jumlah pengguna dan merchant, QRIS tidak hanya mempermudah transaksi domestik tetapi juga memperluas jangkauan internasionalnya. Inisiatif ini memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem pembayaran global dan berpotensi meningkatkan pengalaman berbelanja di luar negeri bagi warga negara. Dukungan berkelanjutan terhadap infrastruktur digital dan pengembangan sistem pembayaran lintas negara adalah langkah strategis yang akan membawa manfaat besar bagi ekonomi digital Indonesia serta mendukung integrasi yang lebih luas dalam ekonomi global.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×