Praktisi komunikasi didorong untuk berperan aktif dalam memajukan bidang komunikasi strategis pemerintah dengan menghadapi tantangan meningkatnya penyebaran informasi palsu di platform media digital dalam beberapa tahun terakhir.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, mengajak para praktisi komunikasi untuk memanfaatkan pengetahuan dan hubungan yang dimiliki untuk lebih mengembangkan bidang komunikasi strategis. Menurutnya, upaya bersama ini akan membantu menciptakan masyarakat global yang lebih terinformasi, terhubung, dan tangguh di era digital saat ini.
Ancaman penyebaran informasi palsu bukan hanya menjadi masalah masyarakat Indonesia, tetapi juga hampir seluruh masyarakat dunia yang aktif menggunakan ruang digital. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas komunikasi strategis pemerintah menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan tersebut.
Kerja sama antarpemerintah, seperti yang dilakukan antara Indonesia dan Inggris, dianggap memiliki dampak besar dalam mengatasi penyebaran informasi palsu. Melalui kegiatan diskusi, pelatihan, dan lokakarya yang melibatkan kedua negara, diharapkan dapat merumuskan solusi yang efektif dalam menghadapi gangguan informasi.
Wakil Duta Besar Kepala Misi Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matthew Downing, menambahkan bahwa tantangan seperti penyebaran misinformasi dan disinformasi selama penyelenggaraan pemilihan umum menjadi fokus utama. Dia menekankan bahwa pelaksanaan komunikasi strategis pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi masalah tersebut.
Pemerintah Inggris memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan lokakarya untuk peningkatan kapasitas komunikasi strategis, yang merupakan bagian dari kerja sama antara kedua negara. Hal ini dianggap penting untuk terus meningkatkan kapasitas dalam menanggapi disinformasi sehingga pemerintah dapat membangun kredibilitas dan memberikan informasi yang terpercaya kepada masyarakat.