Dalam upaya mendukung ekonomi hijau, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memulai pengembangan infrastruktur hijau melalui pembangunan kota cerdas dan pusat data ramah lingkungan atau Pusat Data Hijau (PDH).
Menurut Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, langkah awal konkret ini bertujuan untuk mendorong infrastruktur yang ramah lingkungan. Program Smart City sendiri didasarkan pada enam pilar utama, termasuk Smart Governance, Smart Branding, Smart Living, Smart Economy, Smart Society, dan Smart Environment.
Budi Arie juga menegaskan bahwa pembangunan PDH ini direncanakan untuk mendapatkan Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Sertifikasi Platinum dari Green Building Council Indonesia, menandakan komitmen dalam memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan.
Meskipun demikian, Menkominfo mengakui adanya beberapa kendala, seperti kesenjangan infrastruktur digital dan biaya tinggi dalam adopsi teknologi hijau. Namun, tantangan tersebut tidak boleh menghentikan upaya untuk mewujudkan infrastruktur hijau yang sudah dimulai.
Dalam konteks ini, kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, dengan harapan inisiatif ini dapat berlanjut demi perlindungan lingkungan yang lebih baik.
Menkominfo juga memberikan apresiasi kepada para pemenang kompetisi penulisan artikel National Energy, Climate, and Sustainability Competition (NESC) 2024, sembari menyampaikan harapan agar mereka menjadi generasi penerus yang mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun global.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari berbagai kementerian terkait, menunjukkan dukungan pemerintah dalam upaya mendorong pembangunan infrastruktur hijau dan kesadaran lingkungan.
