Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk meningkatkan estetika dan keindahan (beautifikasi) beberapa stasiun kereta api yang tersebar di seluruh Indonesia.
Langkah mempercantik dan memperindah stasiun ini diambil untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, memperindah tata kota, melestarikan warisan bangunan bersejarah, serta mendukung pengembangan konektivitas dalam industri pariwisata.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, upaya memperindah stasiun tidak hanya bertujuan untuk melestarikan bangunan bersejarah, tetapi juga untuk meningkatkan kenyamanan bagi penumpang. Area tunggu dan jalur masuk dan keluar penumpang akan ditingkatkan fungsionalitas dan estetikanya.
Beberapa stasiun kereta api yang akan mengalami beautifikasi termasuk Stasiun Klaten di Jawa Tengah dan Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta. Kedua stasiun ini memiliki nilai sejarah sebagai peninggalan zaman kolonial Belanda.
Stasiun Klaten, sebagai bagian dari jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibuka pada 9 Juli 1871, dan Stasiun Lempuyangan, yang telah melayani Yogyakarta sejak 2 Maret 1872, adalah dua dari banyak stasiun tua yang akan mengalami peningkatan visual dan fungsional.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya mempromosikan pariwisata, karena stasiun-stasiun bersejarah ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan aspek sejarah dan budaya Indonesia.
Selain Klaten, Lempuyangan, dan Yogyakarta, stasiun-stasiun lain di Cirebon, Solo Balapan, Solo Jebres, dan Solo Kota juga akan mengalami proses beautifikasi.
Harapan dari Kemenhub adalah agar bersama dengan PT KAI, revitalisasi dan perindahan stasiun-stasiun ini akan memberikan dampak positif bagi pengguna jasa dan turut mendukung peningkatan sektor pariwisata di Indonesia.