Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo memperjuangkan peningkatan peran perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di tingkat internasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Angela menyampaikan pentingnya penguatan peran perempuan dalam sektor Parekraf, mengingat bahwa 54 persen pekerja di sektor tersebut adalah perempuan di Indonesia. Untuk mengoptimalkan sektor ini, Angela menekankan perlunya peningkatan sumber daya manusia (SDM) perempuan melalui pelatihan, sertifikasi, dan pendidikan di lembaga-lembaga pariwisata seperti Politeknik Pariwisata (poltekpar).
Meskipun demikian, Angela mencatat bahwa banyak perempuan di sektor Parekraf masih terjebak dalam pekerjaan rendah dan kurang terampil, yang menghambat kemampuan mereka untuk memimpin di bidang ini. Karenanya, Kemenparekraf berkomitmen untuk terus mengkampanyekan pentingnya perempuan dalam peran pemimpin di sektor Parekraf, dengan harapan dapat memperkuat dan memperluas peran mereka.
Pendekatan serupa juga diambil oleh Deputi Menteri Pariwisata dari Republik Maladewa, Mariyam Nasheetha Nasheed, yang menyoroti dominasi perempuan dalam sektor Parekraf di negaranya. Mariyam menekankan pentingnya kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dalam sektor tersebut sebagai sarana untuk meningkatkan kontribusi perempuan dalam perekonomian negara.
Diskusi ini juga melibatkan perwakilan dari negara-negara lain di wilayah Asia Pasifik, menegaskan pentingnya kolaborasi regional dalam mendorong kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dalam sektor Parekraf untuk memajukan ekonomi dan pembangunan.