Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengumumkan rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membangun 10 kampung nelayan modern (Kalamo) pada tahun 2024. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta.
Menurut Menteri KKP, kampung nelayan modern akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung aktivitas ekonomi nelayan, seperti pabrik es dan cold storage untuk menjaga hasil tangkapan nelayan agar tetap segar lebih lama. Pembangunan kampung nelayan modern sebelumnya telah dilakukan di Binyeri dan Samber, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun sebelumnya.
Penentuan lokasi untuk pembangunan kampung nelayan modern melalui proses riset yang ketat, untuk memastikan bahwa kampung tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan nelayan. Riset ini memerlukan waktu yang cukup, sekitar 2-3 bulan, dan melibatkan penelitian mendalam tentang kondisi nelayan di wilayah tersebut.
Menteri Trenggono juga menargetkan peningkatan berbagai indikator dalam program kerja KKP pada tahun 2024, seperti produksi perikanan, produksi garam, nilai tukar nelayan, nilai tukar pembudidaya ikan, pertumbuhan PDB perikanan, dan lain-lain.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, KKP mencapai tingkat serapan anggaran sebesar 98,5%, dengan realisasi produksi perikanan mencapai 24,7 juta ton. Ekspor produk perikanan juga mencapai angka yang cukup signifikan, mencapai USD 5,63 miliar.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh KKP ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi sektor kelautan dan perikanan serta bagi kesejahteraan nelayan di Indonesia.
