Menghapus Bayang-bayang Kekerasan: Kemendikbudristek dan Dharma Wanita Persatuan Bersatu Lawan Kekerasan di Satuan Pendidikan

Kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) untuk menggelar webinar bertajuk “Peran Dharma Wanita Persatuan Dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan” menandai komitmen bersama dalam mengatasi masalah kekerasan di lingkungan pendidikan.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menjelaskan bahwa sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP), sudah banyak satuan pendidikan yang membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), serta Satuan Tugas PPKSP di tingkat daerah.

Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Muliana Girsang, menyoroti pentingnya pelaksanaan Permendikbudristek PPKSP agar melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pencegahan kekerasan dan memberikan perlindungan tanpa diskriminasi. Keterlibatan DWP diharapkan dapat memastikan implementasi tiga aspek utama dari PPKSP, yaitu penguatan tata kelola, edukasi, dan penyediaan sarana prasarana di satuan pendidikan.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Livia Iskandar, menekankan perlunya pelatihan khusus bagi tim PPKSP terkait perspektif korban dan gender untuk memastikan penanganan kasus kekerasan yang sensitif dan tidak menyalahkan korban.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, membagikan praktik baik dalam pencegahan kekerasan di wilayahnya, termasuk dukungan aktif dari DWP setempat dalam sosialisasi dan implementasi PPKSP di sekolah.

Psikolog Anak, Mario Manuhutu, menyoroti pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak karena dampaknya yang serius terhadap tumbuh kembang mereka, baik secara fisik maupun mental.

Webinar ini diikuti oleh 1.300 peserta secara luring dan daring, menunjukkan kesadaran luas tentang pentingnya upaya bersama dalam mengatasi kekerasan di lingkungan pendidikan. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Kemendikbudristek, DWP, dan LPSK, diharapkan dapat memberikan solusi komprehensif dan efektif dalam menghadapi masalah ini.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×