Pelayanan kesehatan primer memiliki peran yang sangat penting karena berada paling dekat dengan masyarakat, dengan fokus utama pada menjaga kesehatan daripada mengobati penyakit. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan perencanaan pembangunan layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Kemenkes dengan tema “Perencanaan Pembangunan Pelayanan Kesehatan Sampai Tingkat Desa Tahun 2025-2027”.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa menjaga kesehatan merupakan aspek yang lebih penting karena tidak hanya bersifat kuratif namun juga promotif. Kesehatan yang terjaga akan meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat, terutama mengingat Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada 2030.
Kesehatan yang buruk, seperti stunting, dapat menghambat perkembangan otak dan menurunkan produktivitas. Oleh karena itu, program revitalisasi yang melibatkan pembangunan posyandu di tingkat dusun, puskesmas pembantu, dan revitalisasi puskesmas di kecamatan/kelurahan diinisiasi.
Revitalisasi ini dilakukan dengan memberikan perhatian kepada kader, bidan, perawat, serta perlengkapan alat-alat kesehatan dan gedung-gedung puskesmas. Menkes Budi juga menegaskan bahwa anggaran RS akan dialihkan ke puskesmas dan posyandu, serta perlunya digitalisasi seluruh layanan untuk efisiensi dan akses yang lebih mudah.
Partisipasi dan peran dari pemerintah pusat hingga desa sangat penting dalam membangun sistem kesehatan yang berfokus pada pencegahan dan menjaga kesehatan. Pertemuan ini juga menjadi kelanjutan dari peluncuran integrasi pelayanan kesehatan primer pada tahun sebelumnya, yang diharapkan dapat mendorong transformasi pelayanan kesehatan primer sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan di Indonesia.