Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), mengungkapkan dalam acara Business Matching di Denpasar, Bali, bahwa program aksi afirmasi belanja Produk Dalam Negeri (PDN) selama dua tahun terakhir telah memberikan hasil yang positif.
Menurut laporan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Kementerian BUMN, terjadi peningkatan signifikan dalam realisasi belanja PDN, dari Rp749,5 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp1.349,8 triliun pada tahun 2023, mencapai kenaikan sebesar 80 persen. Hal ini menurutnya perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih lanjut guna mendukung pertumbuhan industri dalam negeri serta memperkuat perekonomian Indonesia.
Berdasarkan perhitungan Bappenas, belanja PDN pada tahun 2023 memberikan kontribusi sebesar 0,68 persen terhadap perekonomian dan mampu menyerap hingga 1,30 persen atau sekitar 1,82 juta tenaga kerja. Dengan meningkatnya performa ini, diyakini bahwa kontribusi belanja PDN dapat menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia Maju pada tahun 2045.
Menurut Luhut, kondisi ini memberikan kepastian kepada industri dalam negeri dalam hal permintaan pasar, pengembangan produk dan inovasi PDN, serta peningkatan investasi untuk pengembangan produk dalam negeri. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh instansi terkait, baik itu Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk memperbaiki proses internal guna memastikan bahwa semua belanja sudah terdigitalisasi, transparan, dan memiliki tata kelola yang baik.
Luhut juga menegaskan bahwa belanja PDN seharusnya minimal mencapai 95 persen dari total anggaran belanja barang dan jasa, dengan memberikan prioritas pada merek-merek lokal yang diproduksi di dalam negeri, bukan hanya sekadar pengepakan. Hal ini bertujuan untuk lebih mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan industri dalam negeri serta mengurangi ketergantungan pada produk impor.