Menuju Lahan Subur: Langkah-Langkah Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan

Pemerintah menegaskan bahwa pasokan beras akan tetap aman menjelang Lebaran 2024 melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digalakkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, memperingatkan para petani untuk segera mempersiapkan tanam guna menyambut panen raya tahun ini. Berdasarkan proyeksi data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Maret 2024 mencapai 3,51 juta ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, juga telah memastikan ketersediaan stok beras dengan jumlah mencapai 1,4 juta ton, yang akan ditambah dengan impor sehingga total mencapai 2 juta ton. Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, menegaskan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat hingga menjelang Lebaran 1445 H.

Program SPHP yang digulirkan oleh Bulog bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga yang terjangkau. Meskipun harga beras premium mengalami kenaikan karena suplainya berkurang, harga beras SPHP tetap terjangkau, yaitu Rp10.900 per kilogram untuk zona 1, Rp11.500 per kilogram untuk zona 2, dan Rp11.800 per kilogram untuk zona 3.

Untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menginstruksikan penerapan pompanisasi air, terutama menghadapi gejala El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan. Program ini termasuk pompanisasi sungai-sungai besar di Pulau Jawa, seperti Sungai Bengawan Solo dan Cimanuk, serta optimasi lahan dengan teknologi baru seperti sumur dalam atau sumur dangkal.

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan seperti cuaca ekstrem, pandemi Covid-19, dan krisis global, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan pada tahun 2017, 2018, dan 2020. Menteri Amran menegaskan bahwa tujuan ke depan bukan hanya swasembada, tetapi juga menjadi ekspor untuk menyediakan pangan bagi dunia.

Dalam konteks peran vital sektor pertanian dalam ekonomi Indonesia, beberapa program penting telah dicanangkan, seperti pertanian berkelanjutan yang memandang lahan pertanian sebagai satu industri yang menghasilkan produk pangan dan non-pangan, serta bantuan beras 10 kilogram yang dapat dilanjutkan setelah Juni 2024, tergantung pada ketersediaan APBN.

Tahun 2024 menjadi tahun penting bagi sektor pertanian Indonesia, dan perhatian khusus diperlukan untuk menjaga dan mengembangkannya. Hal ini termasuk peningkatan kesejahteraan petani, adaptasi terhadap perubahan lingkungan, dan respons terhadap pandemi Covid-19. Dengan langkah-langkah strategis yang diterapkan, diharapkan sektor pertanian dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×