Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan komitmen kuatnya dalam mendukung peningkatan peran perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan di sektor pariwisata. Setelah menghadiri “The 2nd UN Tourism Regional Conference On The Empowerment Of Women In Tourism In Asia And The Pacific” di Nusa Dua, Bali, pada Jumat (3/5/2024), Sandiaga menyampaikan bahwa forum selama tiga hari itu telah menegaskan peran penting perempuan dalam mewujudkan masa depan pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Menurut Sandiaga, data menunjukkan bahwa mayoritas pekerja di sektor pariwisata adalah perempuan, mencapai 54,22 persen dibandingkan dengan pekerja pria yang sebesar 45,78 persen, sebuah tren yang sejalan dengan data global. Dengan jumlah yang signifikan ini, perempuan telah membuktikan kemampuannya dalam menciptakan perubahan positif, baik di tingkat lokal maupun global.
Peran perempuan tidak hanya terbatas pada pemberdayaan masyarakat lokal, tetapi juga dalam membangun hubungan yang berarti antara manusia dan lingkungan, termasuk upaya pelestarian lingkungan dan advokasi untuk keadilan sosial. Hal ini terwujud melalui promosi warisan budaya, advokasi pelestarian lingkungan, dan perjuangan untuk keadilan sosial.
Harry Hwang, Direktur Departemen Regional untuk Asia Pasifik UNWTO, mengapresiasi kepemimpinan Kemenparekraf dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata, khususnya dalam pelaksanaan konferensi tersebut yang menempatkan peran dan kepemimpinan perempuan sebagai fokus utama untuk masa depan sektor pariwisata.
Dengan kehadiran 450 delegasi dari 42 negara, konferensi tersebut telah memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi semua peserta, mulai dari aspek budaya, seni, kuliner, dan lainnya.
Kehadiran pimpinan Kemenparekraf, termasuk Ni Wayan Giri Adnyani, Martini Mohamad Paham, Muhammad Neil El Himam, dan Bayu Aji, juga menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam memajukan peran perempuan dalam sektor pariwisata. Dengan demikian, kontribusi perempuan di sektor pariwisata akan semakin diakui dan diapresiasi dalam upaya mewujudkan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.