Optimisme Ekonomi: Realisasi Investasi Indonesia Mengukir Rekor

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membagikan kabar menggembirakan tentang investasi di Indonesia. Selama paruh pertama tahun 2024, iklim investasi tanah air tetap kondusif, bahkan dengan memasuki akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Terbukti, capaian realisasi investasi dari dalam maupun luar negeri tetap menunjukkan angka yang mengesankan.

Menurut data BKPM, realisasi investasi untuk periode Januari-Juni 2024 mencapai Rp829,9 triliun, melonjak 22,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Angka ini telah memenuhi 50,3 persen dari total target investasi tahun 2024. Selama semester pertama tahun ini, penyerapan tenaga kerja mencapai 677.623 orang pada triwulan ini dan 1.225.042 orang selama enam bulan.

Secara kumulatif, realisasi investasi pada triwulan II 2024, yakni April hingga Juni, mencapai Rp428,4 triliun. Ini merupakan kenaikan 6,7 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan 22,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.

BKPM melaporkan bahwa penyerapan tenaga kerja didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan investasi sebesar Rp408,2 triliun yang menyerap 738.202 tenaga kerja. Sementara penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp421,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 486.840 orang. Meskipun total tenaga kerja yang diserap meningkat sebesar 375.861 orang dibandingkan semester pertama tahun lalu, kontribusi PMA dan PMDN terhadap tenaga kerja tetap signifikan.

Jika kita lihat dari subsektor investasi, sektor pengolahan (manufaktur), seperti industri logam dasar dan barang logam, menyumbang Rp122,2 triliun. Sementara sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menyumbang Rp89,2 triliun. Kedua sektor ini merupakan kontributor utama untuk realisasi investasi selama enam bulan terakhir.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa investasi untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memberikan kontribusi lapangan kerja yang sangat besar dibandingkan dengan sektor lain. “UMKM, dari Januari hingga Juni, totalnya mencatat 2,4 juta proyek dengan investasi Rp127 triliun, menciptakan 4.696.618 lapangan pekerjaan,” ujar Menteri Bahlil saat memberikan keterangan pers mengenai realisasi investasi triwulan II 2024 di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Menteri Bahlil juga menjelaskan bahwa nilai investasi UMKM didominasi oleh sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp46,5 triliun, diikuti oleh sektor jasa Rp24,8 triliun, hotel dan restoran Rp13 triliun, konstruksi Rp11,9 triliun, serta tanaman pangan Rp7 triliun.

Dari segi lokasi, Jawa Barat mencatatkan perkembangan investasi UMKM yang paling pesat dengan nilai proyek sebesar Rp22,1 triliun. Namun, melihat besarnya kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja, Kementerian Investasi mendorong perbankan untuk memberikan fasilitas permodalan yang lebih mudah.

“Dari total kredit yang disalurkan sebesar Rp6.300 triliun, hanya 18 persen yang diberikan kepada UMKM. Dengan penambahan modal melalui fasilitasi perbankan, UMKM bisa menjadi instrumen yang sangat efektif untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Menteri Bahlil.

Kementerian Investasi/BKPM konsisten mendorong permodalan UMKM, termasuk melalui Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM nomor 1 tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal antara Usaha Besar dengan UMKM di Daerah.

Investasi Asing Masih Memikat

Meski kondisi ekonomi global masih penuh ketidakpastian dan ketegangan geopolitik, Indonesia tetap menjadi magnet bagi investor asing. Lima negara teratas yang memberikan kontribusi terbesar dalam realisasi investasi pada Semester I 2024 adalah Singapura dengan USD8,9 miliar, Tiongkok USD3,9 miliar, Hong Kong USD3,8 miliar, Amerika Serikat USD2 miliar, dan Jepang USD1,8 miliar.

Pada triwulan II 2024, Singapura menyumbang investasi tertinggi dengan USD4,6 miliar, diikuti oleh Tiongkok USD2 miliar, Hong Kong USD1,9 miliar, Korea Selatan USD1,3 miliar, dan Amerika Serikat USD0,9 miliar.

Realisasi investasi asing terbesar pada triwulan II tahun ini masuk ke sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai USD4,4 miliar. Sektor jasa lainnya menerima USD1 miliar, sektor pertambangan USD0,9 miliar, listrik, gas, dan air USD0,9 miliar, serta industri kimia dan farmasi USD0,8 miliar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menetapkan target realisasi investasi untuk tahun 2024 mencapai Rp1.650 triliun, sedangkan rencana strategis Kementerian Investasi/BKPM menyasar realisasi investasi sebesar Rp1.239,3 triliun.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×