Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan bahwa kerja sama di bidang perikanan antara Indonesia dan Vietnam memiliki potensi besar untuk menjadikan kedua negara sebagai pemimpin di kawasan bahkan secara global. Hal ini disampaikannya dalam acara Meet Indonesia di Nha Trang, Vietnam, pada Kamis (21/3/2024), yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan pelaku usaha dari kedua negara.
Menurut Menteri Trenggono, Indonesia memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang kuat, sementara Vietnam memiliki keahlian dalam pembesaran dan pengolahan produk perikanan. Oleh karena itu, kerja sama di sektor perikanan antara kedua negara harus segera direalisasikan melalui investasi yang nyata.
Selain itu, Menteri Trenggono juga menyoroti pentingnya kerja sama tersebut dalam konteks pemenuhan kebutuhan komoditas perikanan secara global. Dengan perkiraan pertumbuhan populasi manusia yang mencapai 9,7 miliar jiwa pada tahun 2045, kebutuhan akan protein diperkirakan akan terus meningkat. Oleh karena itu, investasi di sektor perikanan di Indonesia dan Vietnam tidak hanya akan membantu menjaga keberlanjutan ekologi dan pertumbuhan ekonomi kedua negara, tetapi juga akan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan global akan komoditas perikanan.
Selain itu, investasi di sektor perikanan di Indonesia menunjukkan tren positif, dengan data Triwulan III tahun 2023 mencatat investasi sebesar Rp9,56 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa ada minat yang meningkat dari pihak swasta baik domestik maupun asing untuk berinvestasi di sektor perikanan Indonesia.
Namun demikian, dalam mengoptimalkan kerja sama ini, penting bagi kedua negara untuk memastikan bahwa investasi tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan. Selain itu, kerja sama ini juga harus memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat lokal serta berkontribusi pada peningkatan nilai tambah bagi kedua negara secara keseluruhan.